Berita Batanghari
Ratusan Pelanggar Terjaring Operasi Yustisi di Batanghari, Tiga ASN Kedapatan Tak Pakai Masker
Satpol PP Kabupaten Batanghari bersama Polri, TNI dan BPBD Kabupaten Batanghari kembali menggelar operasi yustisi di delapan kecamatan
Penulis: A Musawira | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Satpol PP Kabupaten Batanghari bersama Polri, TNI dan BPBD Kabupaten Batanghari kembali menggelar operasi yustisi di delapan kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari secara bergilir, Jumat (20/11/2020).
Giat razia dalam 16 hari kedepan ini atas menindaklanjuti Peraturan Bupati Nomor 65 Tahun 2020 tentang Penerapan Displin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
Kepala Bidang Pembinaan Personil dan Linmas Satpol PP Kabupaten Batanghari, Kornelis kepada Tribunjambi.com mengatakan tujuan giat ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah atas penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat, dan juga meningkatkan penggunaan masker.
“Saat ini pelaksanaan razia di Kecamatan Muara Bulian. Terdapat 100 warga terjaring razia tidak memakai masker, di antaranya juga didapatkan tiga orang ASN,” kata Kornelis, Jumat (20/11/2020).
Sementara itu Kornelis juga mengatakan para pelanggar didominasi dari remaja dan para orang tua.
Baca juga: VIDEO: Bukan Sosok Sembarangan, Perintah Copot Baliho Imam Besar Habib Rizieq Shihab dari Panglima
Baca juga: Keretakan Rumah Tangga Nadya-Rizki Cuma Rekayasa, Kembarannya Bilang :Ngurusin yang Real Aja Repot
Baca juga: LINK Baca Manga Boruto Chapter 52 Rilis Malam Ini, Nasib Hokage Naruto Bakal Terkuak Lawan Isshiki
“Para pelanggar protokol kesehatan ini hanya diberi teguran, yaitu mengisi surat pernyataan,”
“Selain itu, pada giat ini juga memberikan masker kepada masyarakat yang tidak kenakan masker,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya razia tersebut agar kesadaran masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan semakin meningkat.
Serta dirinya juga mengimbau, untuk ASN yang terjaring razia, sebaiknya tidak mengulangi kembali.
--
Suhaili ASN Asal Batanghari Ini Ternyata Menciptakan Lagu Daerah, 'Benteng Tembesi Warisan Negri'
Suhaili (49) seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Batanghari.
Ia pendiri sanggar seni. Namun dirinya juga menciptakan lagu daerah.
Lagu daerah diciptakannya berhasil mendapatkan juara satu se Provinsi Jambi. Disaat mengikuti lomba parade lagu daerah pada 2019 lalu.
Awal mula menciptakan lagu yang berjudul Benteng Tembesi Warisan Negri dikatakan Suhaili.
Ia bilang membuat lagu ini pada 2012 lalu, disaat dirinya memandang tinggalan benteng kolonial yang kurang terurus.
“Setelah melihat kondisi benteng itu sudah rusak, lantas terinspirasi untuk membuat lirik lagu yang menggambarkan kondisi lingkungannya,” kata Suhaili, Senin (16/11/2020).
“Dari sana saya berproses meciptakan lagu daerah ini. Bertajuk peninggalan benteng,” katanya lagi.
Menjadi seorang ASN sejak 1997, ia mengungkapkan bahwa proses pembuatan lagu sebenarnya sudah lama.
Namun ia mengaku adanya keterbatasan teknologi yang menjadikan lirik lagu itu kurang terekspos di tengah masyarakat Batanghari.
“Belum ada dapur rekaman, belum mengenali Youtube dan semacamnya, alhasil saya hanya menunggu moment lomba parade lagu daerah,” ujar Suhaili.
“Allhamdullilah waktu diikuti lomba, serta dibawakan oleh pemuda Batanghari menjuarai tingkat Provinsi,” ungkap Pria yang lahir di Desa Rambutan Masam Kecamatan Muara Tembesi.
Baca juga: Lirik Lagu Telepathy by BTS, Lengkap Artinya, dalam Inggris dan Bahasa Indonesia, & Video Klip Resmi
Baca juga: Harga Emas Hari Ini (20/11) Emas Antam Ukuran 2 gram Rp 1.968.000 Emas UBS Ukuran 1 gram Rp 936.000
Baca juga: Penyebar Video Syur Mirip Gisel Bikin Pengakuan, Tulis Surat kepada Publik, Apa Isinya?
Dirinya juga Selaku Kasi Seni Budaya dan Perfilm di Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Batanghari menyebutkan jika mendengar syair dan lagunya bisa sebagai media sosialisasi mengenai benteng-benteng di pinggiran Sungai Batanghari.
Ia mengaku dengan adanya tinggalan itu belum sepenuhnya memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Oleh karena lirik lagu yang saya ciptakan ini menyangkut potensi daerah maka lagu ini sebagai media promosi kepada masyarakat luas, supaya mengenali identitas Kabupaten Batanghari sebagai kota tua,” tutupnya.
(Tribunjambi.com/Musawira)