Berita Jambi
Jalan Tol Trans Sumatera Lewat Batanghari, akan Pancang Tiang, Menteri PUPR: 'Rengat-Jambi 190 Km'
Kini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melanjutkan pembangunan ruas lainnya yang akan lewati Jambi.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBITRAVEL.COM, JAMBI - Setelah proyek Jalan Tol Trans-Sumatra ruas Pekanbaru-Dumai selesai dibangun.
Kini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melanjutkan pembangunan ruas lainnya yang akan lewati Jambi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan masih akan lakukan pemancangan tiang perdana ruas tol Palembang-Betung sepanjang 70 kilometer.
Selanjutnya akan ditandatangani pula perjanjian kerja antara Kementerian PUPR dan badan usaha jalan tol di ruas Betung-Jambi sepanjang 190 kilometer.
Kemudian, akan dilanjutkan pula pembangunan ruas tol Pekanbaru-Rengat ke arah Jambi sepanjang 175 kilometer.
Baca juga: CHORD Kunci Gitar Menghapus Jejakmu - Peterpan, Kunci Lagu dari C, Lengkap dengan Videonya
Baca juga: VIDEO: KPw BI Jambi Gelar KKI Virtual 2020 Seri Ketiga, Dorong UMKM Kekuatan Baru Ekonomi Nasional
Baca juga: Download MP3 Lagu Kulepas Dengan Ikhlas - Lesti Kejora, Tersedia Lengkap dengan Chord Kunci Gitarnya
"Untuk ruas tol Rengat—Jambi sepanjang 190 kilometer sedang diupayakan percepatannya dan ditargetkan akhir 2023 nanti Lampung sampai Pekanbaru dapat tersambung tol Trans-Sumatra," ujarnya.
Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Hartomengenai timeline terbaru pengerjaan megaproyek infrastruktur setidaknya sampai 2022.
Dia menjelaskan bahwa saat ini proyek Jalan Tol Trans Sumatera yang tengah dalam tahap konstruksi yakni sepanjang 643 Km. Ruas tersebut ditargetkan selesai akhir tahun 2022.
"Yang sekarang sudah beroperasi adalah 513 Km, kemudian yang sedang dibangun ada 643 Km. Jadi total semua yang sudah beroperasi dan akan dibangun saat ini ada 1.156 Km. Ini kami jadikan peta pertama yang akan selesai akhir tahun 2022," katanya
#toltranssumatera
#betungjambi
#
Terbaru, Ruas Tol Jambi-Rengat Masuk Wilayah Kabupaten Batang Hari
Sebelumnya diberitakan, penetapan lokasi (Penlok) Jalan Tol Ruas Jambi-Rengat masih berlanjut.
Pasalnya ada perubahan yang terjadi pada denah lokasi awal penentuan ruas jalan Tol tersebut.
Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Jambi, Rahmad Hidayat mengatakan, dari peta sebelumnya hanya ada dua kabupaten yang akan dilintasi tol, yakni Kabupaten Tanjab Barat dan Kabupaten Muarojambi.
Namun, setelah dilakukan pengkajian lagi, tol tersebut juga melintasi Kabupaten Batanghari.
“Ada satu desa di Kabupaten Batanghari yang masuk area pembangunan tol nantinya,” kata Rahmad Kamis (15/10).
Lanjutnya, satu desa tersebut Rahmad belum mengetahui secara pasti.
Namun, pihaknya telah memastikan tol tersebut akan melewati di Kabupaten Batanghari.
“Kalau untuk tahap penyelesaian lokasi tol belum selesai,” sebutnya.
Diakuinya, memang beberapa yang harus dibnahi terkait penentuan lokasi tol Jambi ke Rengat Provinsi Riau.
“Ada yang seharusnya tak masuk ke ruas tol sekarang menjadi masuk, sebenarnya tak ada perubahan, hanya saja pergeseran saja,” ungkapnya.
Pergeseran tersebut bertujuan untuk menghindari lahan konflik yang terjadi. Sehingga nanti tak ada permaslahan saat pembangunan berlangsung.
“Ini yang di revisi dalam berkasnya, kita juga sudah melakukan revew evaluasi beberapa waktu lalu,” tambahnya.
Baca juga: CHORD Kunci Gitar Menghapus Jejakmu - Peterpan, Kunci Lagu dari C, Lengkap dengan Videonya
Baca juga: Download MP3 Lagu Kulepas Dengan Ikhlas - Lesti Kejora, Tersedia Lengkap dengan Chord Kunci Gitarnya
Baca juga: Rocky Gerung Yakin Anies Baswedan Tidak Terjerat Hukum Pidana, Malah Singgung Mahfud MD Soal Ini
Sebelumnya, percepatan pembangunan tol Jambi ke Rengat, Provinsi Riau segera terwujud.
Diperkirakan akan diselesaikan dalam satu minggu kedepan untuk penyelesaian penetapan lokasi wilayah yang akan dilalui ruas tol di Jambi.
Terakhir tersisa 5 desa yang belum selesai, yakni 2 desa di Kabupaten Muarojambi dan 3 desa di Kabupaten Tanjab Barat yang belum diselesaikan.
Tahap selanjutnya akan dikeluarkan SK Gubernur tentang penetapan lokasi.
Kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat.
Ada dua lokasi yang diminta perubahan, pertama di Kecamatan Papalik satu lagi di Kecamatan Tebing Tinggi.
Karena jalan itu tidak mendukung perekonomian rakyat. Jadi mereka minta dialihkan ke lokasi dekat dengan rest area yang bisa membatu perekonomian rakyat.
Selain itu, perubahan ini juga dialihkan karena menghindari lahan yang masih bersengketa. tidak jadi masalah, pada saat proses penetapan lokasi.
Ternyata ada pergeseran dari dokumen perencanaan yang telah diserahkan ke Gubernur Jambi.
Ada Perubahan Beberapa Jalur
Penetapan lokasi Tol ruas Jambi-Rengat (Provinsi Riau) oleh Pemprov Jambi sudah hampir rampung.
Hal tersebut disampaikan Asisten I Setda Provinsi Jambi A Pani Saharuddin selaku Koordinator Tim Penlok Pemerintah Provinsi Jambi, Minggu (4/10/2020).
Kata dia saat ini masih dalam tahap konsultasi publik. Minggu lalu tersisa lima desa yang belum selesai, yakni dua desa di Kabupaten Muarojambi dan tiga desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
"Rasanya dalam satu Minggu ini sudah selesai semua," sebut A Pani.
Tahap selanjutnya akan keluar SK Gubernur Jambi tentang penetapan lokasi. Kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat.
"Jadi nanti Kementerian PUPR, melakukan inventarisasi ulang dan pengukuran untuk persiapan ganti rugi," jelasnya.
Diakui Pani, di Tanjung Jabung Barat ada sedikit perubahan lokasi dari dokumen perencanaan yang diserahkan oleh pihak Kementerian PUPR.
"Memang ada permintaan. Dimasukkan dalam berita acara tim lah," ungkapnya.
Di lain pihak, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IV Jambi, Bosar H Pasaribu, belum lama ini mengakui adanya perubahan beberapa jalur dalam penetapan lokasi di Tanjung Jabung Barat.
"Ada dua lokasi yang diminta perubahan, pertama di Kecamatan Papalik satu lagi di Kecamatan Tebing Tinggi."
Baca juga: CHORD Kunci Gitar Menghapus Jejakmu - Peterpan, Kunci Lagu dari C, Lengkap dengan Videonya
"Karena trase jalan itu tidak mendukung perekonomian rakyat. Jadi mereka minta dialihkan ke lokasi dekat dengan rest area yang bisa membatu perekonomian rakyat," sebutnya.
Selain itu, perubahan trase ini juga dialihkan karena menghindari lahan yang masih bersengketa.
Menurut Bosar, tidak jadi masalah pada saat proses penetapan lokasi, ternyata ada pergeseran dari dokumen perencanaan yang telah diserahkan ke Gubernur Jambi.
"Ketika dokumen ini diserhakan ke gubernur, dilakukan evaluasi ulang, sosialisasi, pendekatan, sepakat. Itu yang jadi Penlok."
"Kalau ada perubahan di sekitar situ lah tidak jauh-jauh amat bergesernya," pungkasnya.
(tribunjambi/zulkifli azis)