Berita Kota Jambi

Blak-blakan Pengemis di Jambi Berani Sogok Pemerintah Rp 70 Ribu Per Hari, Kaya Raya

"...alangkah banyak hasilnya kalau dia berani nyogok petugas kita di lapangan sebesar Rp70 ribu sehari. Berarti pendapatan dia dikali 100 ..."

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Duanto AS
Kolase Instagram.
Ilustrasi pengemis kaya raya yang terciduk razia. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ada hal menarik terungkap, tentang sogok menyogok pengemis di Kota Jambi dan pemerintah.

Ini semua diungkap Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Noviarman, yang baru sepuluh hari menjabat.

Ia mendapat laporan pengemis berani menyogok pemerintah.

Cerita ini disampaikan petugas Dinas Sosial Kota Jambi setelah penertiban pengemis di lapangan.

"Ada petugas saya menyampaikan ke saya bahwa salah satu pengemis mau nyogok petugas saya, setiap hari dia mau setor Rp70 ribu," ujarnya.

Baca juga: Terungkap, Identitas Mayat Laki-laki Dalam Drum Penampung Air di Tungkal Ilir, Ini Penjelasan Polisi

"Asal, tanda kutip, tidak ada patroli," ungkap Noviarman, Kamis (19/11/2020) sembari mempertegas dengan isyarat tanda kutip menggunakan dua jari.

"Nah kan alangkah banyak hasilnya kalau dia berani nyogok petugas kita di lapangan sebesar Rp70 ribu sehari. Berarti pendapatan dia dikali 100 berarti Rp7 juta," tuturnya.

Ilustrasi pengemis
Ilustrasi pengemis ()

"Berarti Rp70 ribu itu ketupatnya 10 persennya, mungkin kan," lanjut Noviarman.

Pria ini berargumen, bisa saja penyogokan terjadi.

Lampu merah berdurasi tak lebih dari lima menit.

Jika satu kendaraan memberi dalam jumlah Rp2 ribu dikali sekian jam mengemis, maka pendapatan pengemis cukup banyak.

"Setidaknya satu kali lampu merah ada satu kendaraan yang ngasih. Jadi kalau diberikan seperti itu, membuat mereka keenakan lalu mengumpulkan dalam jumlah yang tak terduga," celetuknya.

Kata Noviarman, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis Kota Jambi seperti Dinas Sosial, akan mencoba berusaha mencari solusi.

Baca juga: SPOILER Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta RCTI, Malam Ini 20 Nov 2020, Andin Diajak Al Ketemu Mama Rosa

"Kalau dia warga Jambi, kita salurkan lah. Kemana dia punya bakat untuk usaha. Kemungkinan juga kita salurkan ke panti yang milik pemerintah, atau bekerjasama dengan bagian ekonomi. Kita mencari peluang-peluang Corporate Social Responsibility (CSR)," ungkapnya.

Cara tersebut digunakan untuk membantu para pengemis dan atau gelandangan.

Jangan Jadikan Anak Kalian Pengemis

Hari Anak Internasional bertepatan pada 20 November. Noviarman Kepala Dinas Sosial Kota Jambi berharap tak ada tindak komersilkan anak.

Keinginannya yaitu orang tua cepat sadar dari tindakan mengkomersilkan anak mereka.

Tak hanya di Kota Jambi, di daerah lain pun punya kemungkinan yang sama.

Tapi harapan Noviarman terhadap bebasnya anak-anak Jambi dari tindakan mengemis cukup besar.

Baca juga: Warga Tebo Lapor, Warem di Belakang Pujasera Tutup, Kembang Desa Tak Kelihatan Lagi

"Kasihan anak-anak, di usia dia yang butuh belajar tapi ada pihak yang mengkomersilkan. Termasuk kadang orangtuanya sendiri," tuturnya.

"Jangan jadikan anak kalian sebagai pengemis," kata Noviarman, Kamis (19/11/2020) bernada menegaskan.

Banyak contoh di jalanan anak-anak menjadi pengemis. Menurutnya, tindakan seperti itu tidak pantas dilakukan.
"Kadang ibu-ibu yang menggendong bayinya justru kadang berani menjadikan alasan meminta-minta," ujarnya.

Padahal menurutnya, di Kota Jambi banyak tempat yang membutuhkan karyawan di toko-toko biasa.

Baik itu toko laundry, cuci motor maupun mobil, juga kuliner.

Baca juga: Bian Merintih Perlahan dan Anaknya Terbangun, Kisah Orang Rimba yang Terpaksa Mencampo Adat

Jika tidak memungkinkan, mereka bisa buka usaha kecil-kecilan sendiri.

Ia meneruskan ungkapannya. Noviarman merasa miris, tindakan itu menurutnya merupakan bentuk kekerasan terhadap anak.

Sebagai Kepala Dinas Sosial, ia sedang berusaha menemukan cara yang tepat untuk membina para orangtua seperti itu.

Kemungkinan besar ada kerjasama dari beberapa pihak untuk memberantas perilaku tersebut.

Karena menurutnya, sekedar penertiban bukanlah solusi yang cukup untuk perilaku tersebut. ( TribunJambi.com /Rara Khushshoh Azzahro )

Baca juga: Ketika Kopassus dan Marinir Buat Jakarta Mencekam,Siap Saling Serang Namun Muncul Sosok Disegani Ini

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved