Hobi Mancing Ikan, Paing Berburu Baung di Sungai Ciliwung, Solusi Kala di Rumah Tak Ada Lauk
Kalau banjir, banyak sekali sampah. Seusai banjir, Sungai Ciliwung pun penuh buih. Ikan-ikannya lalu pada mabuk.
Bagi pencari ikan seperti Paing dan masyarakat sekitar, ada dua jenis ikan di Sungai Ciliwung. Ikan hitam dan putih. Sebutan ikan hitam merujuk kepada ikan sapu-sapu. Sementara ikan putih adalah selain ikan sapu-sapu.
“Kalau saya enggak nyari ikan sapu-sapu. Saya cari ikan putih. Di luar ikan sapu-sapu, itu disebutnya ikan putih,” ujar Paing.
Sungai Ciliwung memang dikenal sebagai habitat ikan sapu-sapu. Ikan sapu-sapu memiliki kepala mirip lele tetapi bersisik hitam dan tajam.
Air kecoklatan dan berlimbah di Sungai Ciliwung disebut menjadi tempat yang menyenangkan bagi ikan sapu-sapu.
Ikan sapu-sapu dikenal yang paling tahan terhadap kondisi lingkungan yang tercemar. Sementara itu, ikan putih pun juga hidup di Sungai Ciliwung.
Abidin menyebutkan, Ciliwung dulu tempat hidup berbagai jenis ikan.
“Zaman dulu, ikan masih banyak di Ciliwung. Ikan lalawak sejenis ikan tawes tapi buntut mereh. Tenggehet itu sejenis buntut kuning. Ikan baung juga banyak di Ciliwung,” ujar Abidin sambil mengenang.
Namun, ikan baung pun masih kerap didapatkan di Sungai Ciliwung. Buktinya, di pinggang Paing terikat seekor ikan baung. Dengan bangga, Paing menunjukkan ikan baung di pinggangnya.
“Ini buat umpang pancing. Ikan mujaer suka dagingnya,” kata Paing.
Paing menyebutkan, kondisi Sungai Ciliwung kini kotor. Padahal, awalnya air Sungai Ciliwung jernih. Bahkan, Abidin berkisah bahwa air Ciliwung dulu bisa diminum.
“Sekarang kotor, dulu jernih. Kalau banjir banyak sampah. (Dahulu) ikan berkembang biak. Sekarang banyak limbah,” ujar Paing.
Jika Sungai Ciliwung di sisi Lenteng Agung dilewati air banjir kiriman, bisa membuat gatal-gatal.
Ikan-ikan pun mabuk. Tanda air di Ciliwung selepas banjir bisa berbuih.
“Kalau habis musim kemarau, terus ujan sekali, itu banyak ikan yang mabuk. Ramai banyak yang nyerok. Air habis hujan itu warnanya hitam,” kata Paing.
Jelang senja, ia kembali ke pinggir kali. Segelas kopi dan sebatang rokok menjadi penutup hari Paing.