IDI Jambi Terus Dorong Perlindungan Tenaga Medis, dr Deri Mulyadi: Kita Tidak Boleh Putus Asa
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Provinsi Jambi terus mendorong perlindungan terhadap tenaga kesehatan.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Rahimin
IDI Jambi Terus Dorong Perlindungan Tenaga Medis, Deri: Kita Tidak Boleh Putus Asa
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Mareza
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Provinsi Jambi terus mendorong perlindungan terhadap tenaga kesehatan.
Berdasarkan data yang disampaikan IDI Jambi, pada awal November lalu setidaknya ada 29 tenaga medis yang terkonfirmasi Covid-19.
"Kebanyakan dokter umum dan dokter internship atau dokter magang yang di rumah sakit. Selain itu, ada juga dokter spesialis," kata ketua IDI Provinsi Jambi, dr Deri Mulyadi belum lama ini.
Baca juga: Pura-pura Bertanya, Ibu-ibu di Merangin ditodong 3 Pria Bersenjata Tajam, Korban Rugi Rp 13 Jutaan
Baca juga: Sisi Lain Desa Temenggung, Tak Hanya Soal PETI, Ada Hutan Adat dan Rumah Tua Berumur 90 Tahun
Baca juga: Perjuangan Yang Tak Mudah di Dalam Ruangan Uji Sampel Swab Covid-19 BPOM Jambi, Jangan Sentuh Apapun
Dari yang disampaikan IDI Provinsi Jambi, hal itu terjadi karena beberapa sebab. Mulai dari APD yang tidak lengkap, tertular dari orang di sekitarnya, hingga protokol kesehatan yang tidak begitu diperhatikan.
Dokter umum justru lebih banyak yang terpapar. Sebab, kata Deri, mulai dari ketidaklengkapan APD, faktor kelelahan, hingga pasien yang dirawat menjadi faktor yang mereka hadapi.
Dia berharap, tim medis dapat terus mendapat perhatian sebagai garda depan penanganan Covid-19 ini. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk sama-sama menangani Covid-19, khususnya di Provinsi Jambi.
Baca juga: Profil Calon Istri Sule, Nathalie Lebih Muda 16 Tahun dari Sule, 6 Tahun Lebih Tua Dari Rizky Febian
Baca juga: Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab Ternyata Lengang, Jalan Petamburan III Tidak Ditutup
Baca juga: Menantu Habib Rizieq Shihab Irfan Alaydrus Bukan Orang Sembarang, Belum Banyak Diketahui Publik
"Kita tidak boleh putus asa. Kalau putus asa, kita kalah dari Covid-19, kita akan bergelimpangan semuanya. Kita terapkan sesuai dengan protokol kesehatan, kemudian juga berdoa, karena berdoa juga sangat penting sekali. Secara spritual, kita kembali ke Tuhan. Kami di IDI, tetap berkoordinasi dengan siapa pun, terutama pemerintah agar lebih solid lagi," ujarnya.