Ribut Kepulangan Habib Rizieq, Moeldoko: Negara Tidak Hanya Mikir Orang yang Suaranya Keras
Habib Rizieq mengatakan siap melakukan rekonsiliasi namun dengan syarat yang harus dipenuhi pemerintah Indonesia.
Sepulangnya ke Tanah Air, Rizieq menegaskan dirinya siap berekonsiliasi dengan pemerintah Indonesia.
Hal itu ia sampaikan di hadapan para pendukungnya saat tiba di kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat.
Baca juga: Ini Kesalahan Kopda Asyari Sampai Harus Ditahan, Bukan Karena Video Kami Bersamamu Habib Rizieq
Moeldoko justru merasa tidak ada masalah yang perlu direkonsiliasi.
"Jadi menurut saya, istilah rekonsiliasi itu apanya yang direkonsiliasi?" ungkit mantan KSAD ini.
Ia menambahkan, pihak pemerintah bukannya mencari konflik dengan Rizieq.
"Asal kita semuanya baik-baik bekerja, enggak ada masalah. Kita bukan pada posisi (bertentangan), enggak. Baik-baik aja sebenarnya," tegas Moeldoko.
"Terus bagaimana membangun sebuah hubungan? Ya, hubungannya tadi itu, antara warga negara dengan pemerintah," tandasnya.
Lihat videonya mulai menit 1.00:
Moeldoko Bantah Kriminalisasi Ulama
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko angkat bicara terkait pernyataan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang sering menyebut kriminalisasi ulama.
Habib Rizieq Shihab sering mengatakan dirinya dikriminalisasi terkait sejumlah kasus yang menjeratnya pada 2017.
Menanggapi hal itu, Moeldoko membantah adanya kriminalisasi ulama.
Baca juga: Peluang Besar, Banyak Pegawai Senior Mundur KPK Buka Lowongan Kerja, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
Tak ada niatan pemerintah untuk mempidanakan para ulama.
"Sebenarnya enggak ada kriminalisasi, istilah kriminalisasi ulama itu enggak ada. Kita enggak mengenal istilah itu."
"Dan kita enggak mau ulama dikriminalisasi enggak ada itu," jelas Moeldoko dikutip dari kanal YouTube Kompas TV pada Kamis (12/11/2020).