Berita Sarolangun

VIDEO: Waspada Curah Hujan Tinggi, 70 KK di Pulau Pandan Diimbau Waspada Banjir

Desa Pulau Pandan Kecamatan Limun, Sarolangun, akan bersiap-siap dengan adanya musim hujan yang ekstrim pada akhir tahun 2020.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Nani Rachmaini

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Desa Pulau Pandan Kecamatan Limun, Sarolangun, akan bersiap-siap dengan adanya musim hujan yang ekstrim pada akhir tahun 2020.

Dua RT di desa tersebut sudah menjadi langganan banjir saat musim penghujan, yakni RT 6 dan 7.

Sebanyak 70 kepala keluarga di Desa Pulau Pandan yang kerap tergenang air banjir karena curah hujan yang tinggi.

Jhon Jasmin kepala desa setempat menyebutkan, ada tiga titik yang sering menjadi tempat pengungsian di Desa Pulau Pandan saat banjir besar datang.

"Tempat yang menjadi pengungsian bagi warga yang terkena banjir di sini (kantor Desa Pulau Pandan), di lapangan bola, dan di jembatan," kata kepala desa Jhon Jasmin, Rabu (11/11/2020).

Baca juga: VIDEO: Kecelakaan Maut, Pick Up dan Tronton Ringsek Parah di Bungo, Tabrakan Tak Terhindarkan

Baca juga: Aurel Hermansyah Bikin Kejutan, Atta Halilintar: Aku Enggak Tahu Kamu Pulang

Baca juga: Bacaan Niat dan Cara Mengerjakan Sholat Taubat Agar Mendapat Ampunan Allah SWT

Di Desa Pulau Pandan memiliki alat pendeteksi air banjir, jika air telah tiba-tiba naik, alat tersebut akan berbunyi seperti sirine.

Tak tangung-tanggung di level desa yang sering terdampak banjir ini, memiliki tim siaga banjir.

Ia juga menyatakan, beberapa hektare sawah warga masih ada yang belum dipanen, sekitar dalam dua minggu ini sawah warga akan panen, karena sudah banyak warga yang telah panen padi.

Jika banjir datang secara tiba-tiba, belasan ton padi yang akan dipanen oleh petani sawah di Desa Pulau Pandan akan merugi.

Luas lahan padi di desa tersebut sebanyak 45 hektare. (TribunJambi/Rifani Halim).

Warga di Dataran Sungai Batang Merao Selalu Cemas Jika Hujan, Semalam Terendam Banjir

Hujan yang mengguyur wilayah di kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh, beberapa hari terakhir, membuat rumah di kawasan Lubuk Suli dan Ladeh, dilanda banjir.

Hal tersebut disebabkan meluapnya air Sungai Batang Merao.

Seperti pada Minggu (8/11/2020) malam, mengakibatkan sejumlah rumah di dekat aliran Sungai Batang Merao terendam banjir

Dewi, salah seorang warga yang rumahnya terendam banjir mengatakan, bahwa warga di bantaran Sungai Batang Merao setiap saat hujan selalu cemas dan khawatir. 

"Kami selalu menjadi langganan banjir, akibat meluapnya Sungai Batang Merao, seperti malam tadi air masuk ke rumah," ungkapnya, Senin (9/11/2020). 

Akibat banjir tersebut,  membuat beberapa peralatan rumah tangga seperti kursi dan kasur dan beberapa peralatan lain terendam banjir

"Walaupun paginya surut, tapi membuat kami selalu khawatir dan cemas setiap hujan," katanya. 

Dia menyebutkan, meluapnya Sungai Batang Merao tersebut, akibat tidak adanya tanggul penahan air di pinggir Sungai Batang Marao. 

"Ini selau menjadi keluhan kami, kami minta ada perhatian pak Bupati untuk mengatasi masalah ini," harapnya. 

Baca juga: Kotak Suara Pilgub Jambi 2020 Tiba Langsung Digudangkan, Kelebihan 25 Boks

Baca juga: PKS Siap Kolaborasi dengan Habib Rizieq Shihab Wujudkan Revolusi Akhlak

Baca juga: VIDEO Syur 19 Detik Viral, Gisel Bantah Itu Mirip Dirinya: Pokoknya, Pas Ditonton Ini Ngaco

Sementara itu,  Dinas PUPR Kerinci, belum bisa dikonfirmasi terkait dengan pembangunan tanggul di Kecamatan Depati Tujuh. 

Berdasarkan Informasi melalui grup BMKG Kerinci, kondisi cuaca di Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh pada (9/11/2020) akan terjadi hujan yang intensitas sedang dan lebat, dimohon kepada masyarakat untuk tetap waspada banjir.

(tribunjambi/herupitra)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved