Positif Corona Jambi Tambah
UPDATE Kamis 12 November, Kasus Meninggal Covid-19 di Provinsi Jambi Bertambah 2 Orang Hari Ini
Secara total pasien covid-19 yang meninggal dunia kini berjumlah 27 orang. Kedua pasien meninggal tersebut berasal dari Kabupaten Bungo.
Penulis: Zulkipli | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kasus meninggal dunia akibat Covid-19 di Provinsi Jambi kembali bertambah sebanyak 2 orang, Kamis (12/11/2020).
Secara total pasien covid-19 yang meninggal dunia kini berjumlah 27 orang.
Kedua pasien meninggal tersebut berasal dari Kabupaten Bungo.
Pertama pasien 1.390 seorang perempuan usia 65 tahun.
"Pasien memiliki riwayat susfect dengan pneomonia," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah, Kamis (12/11/2020).
Baca juga: Wawancara Eksklusif: Jambi Greeneration Komunitas Peduli Lingkungan Ajak Terapkan Hidup Minim Sampah
Baca juga: Aksi Kamisan Pertama di Jambi Dilakukan di Simpang BI, Usung Jargon Jegal Omnibus Law Sampai Gagal
Baca juga: Horeee! 5 Zodiak Ini Diramal Bakal Sukses dan Kaya Raya di Akhir Tahun 2020
Kemudian pasien ke dua, adalah pasien 1.388 seorang laki-laki usia 77 tahun. Pasien memiliki riwayat suspek BP dan sesak napas.
"Keduanya telah dimakamkan dengan menerapkan standar protokol covid-19," ujar Johan.
Angka pasien terkonfirmasi positif covid-19 hari inipun terjadi penambahan sebanyak 15 kasus.
Sehingga total pasien covid-19 di Provinsi Jambi kini berjumlah 1.399 orang.
Dari 1.399 orang tersebut 480 orang kini masih dalam proses perawatan.
Lalu sebanyak 892 orang telah dinyatakan sembuh, setelah hari diumumkan kembali pasien sembuh sebanyak 32 orang.
Adapun jumlah spesimen swab yang masih menunggu hasil kini masih tersisa sebanyak 98 sampel. (tribunjambi/zulkifli azis)
Cerita Temenggung Bebayang Soal Kelompoknya yang Menyingkir ke Hutan Usai Tahu Covid-19
Temenggung Bebayang salah satu pemimpin dari kelompok Orang Rimba di Kampung Madani Suku Anak Dalam, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun.
Setidaknya sudah tahun kedua ia dan kelompoknya tinggal di kompleks kampung Madani SAD, yang kini di tinggal pergi.
Hamparan kompleks kampung Madani SAD, terlihat sepi hanya ada beberapa warga SAD saja yang bermukim di rumah pangung kayu yang di buat oleh pemerintah.
Covid-19 ternyata juga terdengar oleh Orang Rimba yang bermukim di Kampung Madani SAD.
Temenggung Bebayang bercerita semenjak virus Corona terdengar di kelompoknya, kelompoknya mulai menyingkir kedelam hutan atau yang mereka sebut dengan Melanggun.
Baca juga: Perhutanan Sosial di Provinsi Jambi Kini Seluas Lebih 200 Ribu Hektare
"Yang ada di sini sayo dan anak-anak, yang lain sudah menyingkir ke dalam (Hutan)," kata Temenggung Bebayang kepada Tribunjambi.com.
"Kalau dak salah itu urang 15 KK yang masuk kedalam, kiro-kiro 60-70 jiwa yang masuk, orang tu mencari damar dan rotan," sambungnya.
"Kaku anak keponakan Sayo jauh masuk ke dalam lagi," katanya sambil menunjuk bukit barisan yang tepat berada di belakang kampung Madani.
Temenggung Bebayang kelompoknya takut karena air sumur bor yang ada di kampung Madani hanya satu dari siakian banyaknya rumah panggung.
"Keluhan kami masalah covid ini bikin sumur bor maseng-maseng, biar dak bercampur dengan yang lain, nanti siapo yang keno covid kito yang keno takutnyo," kata Temenggung Bebayang.
Baca juga: Aksi Kamisan Pertama di Jambi Dilakukan di Simpang BI, Usung Jargon Jegal Omnibus Law Sampai Gagal
Sampai saat ini, Orang Rimba dari kelompok Temenggung Bebayang belum mau keluar dari hutan.
"Belum balek lagi, masih takut dengan Corona," katanya.
(tribunjambi/rifani halim)