Berita Selebritis

Kini Dikecam Netizen, Respon Dedi Mulyadi: Ade Londok Harus Belajar ke Sule, Melawak dengan Cerdas

Sementara dalam pentas komedi baik di televisi maupun panggung Jakarta, pelawak hari ini tidak berkumpul homogen, tidak seperti dulu.

Editor: Tommy Kurniawan
Instagram/@m.adelondok
Ade Londok yang viral gegara promosi Odading Mang Oleh 

TRIBUNJAMBI.COM - Budayawan asal Jawa Barat yang juga anggota DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan, sebagai seniman yang muncul secara tiba-tiba melalui media sosial dan terorbit dalam pentas hiburan komedi di televisi nasional, Ade Londok harus banyak belajar kepada Sule.

Bagaimanapun, menurut Dedi, Ade londok itu berangkat dari kultur Sunda yang bergaul pada homogenitas penggemar. Orang tertarik dengan Ade Londok karena bicaranya ceplas-ceplos.

"Bagi orang Sunda sangat menarik dengan gaya bicara itu di tengah tradisi orang Bandung yang terkenal memiliki undak-unduk bahasa yang memadai," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Sabtu (7/11/2020).

Sementara dalam pentas komedi baik di televisi maupun panggung Jakarta, pelawak hari ini tidak berkumpul homogen, tidak seperti dulu.

Baca juga: Siapa Sebenarnya Pria Sixpack di Video Syur 19 Detik Mirip Gisel? Dibela Para K-Popers di Twitter

Baca juga: Donald Trump Ancam Joe Biden Jangan Sembarangan Klaim Kemenangan Pilpres AS, akan Proses Hukum

Baca juga: Ramalan Zodiak Minggu 8 November 2020, Virgo Fokuslah Pada Masa Depan, Libra Ungkap Diri Frustasi

Dulu, kata Dedi, pelawak Sunda tergabung dalam grup homogen seperti The Bodor. Semua gayanya sama karena berangkat dari habitat yang sama. Pimpinan rombongannya jelas, Mbah Us Us.

"Sama halnya dengan grup pelawak terkenal dengan anggota Kang Ibing dan Aom Usman, itu juga berangkat dari homogenitas etnik, ada pimpinan rombongannya," kata Dedi.

Namun, lanjut Dedi, dalam pentas hiburan hari ini orang hidup secara individual, kemudian harus manggung dengan pelawak lain dari ragam etnik dan latar belakang kehidupan. Sehingga pelawak juga harus mampu menyesuaikan diri.

Sehingga, kata Dedi, proses adaptasi itu sangat penting karena ada kanekaragaman kultur.

Tentunya tidak bisa dipungkiri bahwa persaingan individu pelawak itu sangat tinggi, sehingga kehati-hatian berucap, bersikap, dan perlunya adaptasi itu sangat penting.

"Ade Londok memang terlalu singkat untuk bisa terbang ke Jakarta dari hidup di Bandung yang serba sangeunahna (seenaknya) dan dalam kehidupan terbuka," katanya.

Jangan putus asa

Dedi juga meminta Ade Londok agar tidak mudah putus asa, apalagi sampai mengatakan kapok lagi tampil di TV.

"Jangan (putus asa). Tetap popularitas yang dimiliki harus dijaga agar ritmenya terjaga. Terus sesuaikan diri, adaptif dengan tema yang baru diusung. Kan melucu itu bisa dengan cerdas," kata Dedi yang juga menjadi YouTuber ini.

Dedi menilai, komedian Sule, Kang Ibing dan Mbah Us Us mampu melucu dengan cerdas.

Apalagi Mbah Us Us, ia dulu bisa melawak sambil mengkritik pemerntah Order Baru waktu itu dan tanpa dicekal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved