CPNS 2021

KABAR GEMBIRA! CPNS 2021 Dibuka Maret, Formasi yang Dibuka Lebih Banyak Ini Bocorannya!

KABAR GEMBIRA! CPNS 2021 Dibuka Maret, Formasi yang Dibuka Lebih Banyak Ini Bocorannya!

Editor: Heri Prihartono
ist
Ratusan peserta tes SKB CPNS Sarolangun hadir di BW Luxury Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM -Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau CPNS 2021 Maret mendatang dijadwalkan bakal dibuka dengan formasi lebih banyak.

CPNS 2021 Maret mendatang jadi peluang besar bagi yang ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB) Tjahjo Kumolo buka suara terkait jadwal seleksi CPNS 2021.

Menpan RB menyebut untuk jadwal seleksi CPNS 2021, akan berbeda dibanding tiga periode seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil sebelumnya.

Pada tahun, 2017, 2018 dan 2019, pembukaan untuk jadwal seleksi CPNS dilakukan di akhir tahun.

"Sekitar bulan Maret akan kita buka ( jadwal seleksi CPNS 2021)," ujar Menpan RB, Tjahjo Kumolo, Rabu (4/11/2020) kemarin.

Namun, Tjahjo belum merinci berapa jumlah formasi yang akan dibuka pada rekrutmen CPNS 2021.

 

Hal ini karena pihaknya masih akan berkoordinasi dengan intansi atau lembaga hingga pemerintah daerah.

"Belum. Karena CPNS 2019 lalu juga masih banyak formasi kosong dan kami juga mengimbau supaya tidak asal rekrut dan harus sesuai kompetensinya," papar Tjahjo.

Sebelumnya, Tjahjo juga komentari sejumlah formasi kosong di seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2019.

Tjahjo mengatakan, sejumlah formasi yang kosong dalam penerimaan CPNS 2019 dipertimbangkan dialihkan ke 2021.

Meski demikian, pengalihan ini tetap memperhitungkan kebutuhan nyata dari instansi masing-masing.

"Formasi yang kosong dapat dipertimbangkan untuk dialihkan ke formasi tahun 2021. Namun, pengalihan ini tetap memperhitungkan kebutuhan nyata dari instansi masing-masing," ujar Tjahjo dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (1/11/2020).

Sebab, menurut dia, seringkali instansi menyusun formasi atas dasar keinginan, atau bukan atas dasar kebutuhan nyata sehingga pegawai yang direkrut tidak dapat didayagunakan secara optimal.

"Terlebih lagi dengan adanya era kenormalan baru, di mana banyak bidang pekerjaan yang pada kenyataannya tidak memerlukan begitu banyak pegawai," kata dia.

Menurut Tjahjo, dengan pendekatan teknologi informasi dan komunikasi, sebagian pekerjaan dapat dialihkan ke dalam sistem.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved