Dukungan China pada Pembangunan Timor Leste, 4000 Warga Tiongkok Pindah ke Bumi Lorosae

Dukungan Cinta pada Pembangunan Timor Leste, 4000 Warga Tiongkok Migrasi ke Bumi Lorosae

Editor: Heri Prihartono
Kompas.com
Salah satu sudut Kota Dili, Timor Leste dengan latar belakang laut lepas dan patung Cristo Rei atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Kristus Raja. Patung Cristo Rei merupakan salah satu tempat tujuan wisata favorit bagi wisatawan yang datang ke Dili. 

TRIBUNJAMBI.COM - Negara Timor Leste tak lepas dari peranan negara China yang mempunyai peran penting dalam aspek pembangunan.

Bantuan dari China sangat penting bagi Timor Leste dalam berbagai pembangunan, di antaranya sebagai pemberi modal.

Sejarah juga mencatat China merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Timor Leste (Timor-Timor) pada tahun 2002.

China juga disebut  telah menyediakan banyak biaya untuk pembangunan negara tersebut, bahkan memberikan utangan dalam proyek Tasi Mane.

Tak hanya dalam bentuk biaya, siapa sangka di Timor Leste ada sekitar 4.000 orang China yang menetap dan tinggal di sana.

Menurut South China Morning Post, di Plaza Timor, nyaris semua toko dan tempat perbelanjaan dimiliki oleh orang Tionghoa.

tribunnews

Mal di kota Dili, Timor Leste, Sabtu (13/5/2017). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Sebut saja salah satunya betnama Ma Liyu, wanita ini mengaku berasal dari kota Ningde di Provinsi Fujian, China.

Dia datang ke Timor Leste untuk berdagang daun teh, dan aksesoris ponsel.

Ma pindah sekitar 11 tahun lalu, setelah mendengar akan sangat mudah menghasilkan uang di negara tersebut.

Namun, dia mengaku memulai bisnisnya tidak mudah, dia juga sempat ditipu oleh imigran China lainnya dan kehilangan tabungannya hingga 70.000 dollar AS.

"Mereka orang China bisa menipu satu sama lain," katanya.

"Mereka ingin menipu Anda demi uang, mereka menghasilkan uang, Anda kehilangan uang, ini sering terjadi secara teratur," imbuhnya.

tribunnews

Timor Plaza Hotel & Apartments di Dili, Timor Leste, Sabtu (13/5/2017). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Menurut Ma banyak persaingan terjadi di Timor Leste antara orang China, namun mereka mengatakan merasa lebih baik tinggal di Timor Leste.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved