ILC Tadi Malam Buat Panas Kuping, Said Didu Blak-blakan Bongkar Borok Pemerintah Jokowi di Umum

Program ILC TV One nyaris tak bisa lepas dari perdebatan sengit antara para narasumber. Termasuk Selasa (3/11/2020) malam tadi yang mengupas UU ITE.

Editor: Teguh Suprayitno
tribunpontianak.co.id
ILUSTRASI - Narasumber ILC TV One Selasa tadi malam, UU ITE: Mengancam Kebebasan Berpendapat? 

Sementara menyangkut UU ITE, disebutkan bahwa yang diatur itu misalnya penipuan melalui ITE dan lainnya.

Sedangkan perihal penghinaan telah diatur dalam KUHP.

Ketika ditanya apakah dirinya juga turut membahas UU ITE yang telah disahkan, Prof. Andi Hamzah mengungkapkan bahwa jika dirinya tidak ikut, maka ada banyak hal yang pasti diprotesnya.

"Waktu itu saya tidak ikut. Kalau saya ikut, pasti ada banyak hal yang saya protes," kata Prof. Andi Hamzah menjawab pertanyaan Karni Ilyas, apakah dirinya ikut dalam pembuatan atau pembahasan UU ITE tersebut.

ILC TV One - Serunya ILC TV One Semalam Rocky Gerung Dikeroyok Jubir Jokowi Fadjroel Rahman dan Kapitra Ampera, Pemerintah Dituduh.
ILC TV One - Serunya ILC TV One Semalam Rocky Gerung Dikeroyok Jubir Jokowi Fadjroel Rahman dan Kapitra Ampera, Pemerintah Dituduh. (tangkapan layar Youtube ILC)

Ia langsung mengklarifikasi bahwa hanya menghadiri sejumlah pembahasan undang-undang, yakni UU Pencucian Uang, UU Korupsi dan UU Terorisme.

Seusai mengungkapkan itu dan sesaat sebelum rehat, Karni Ilyas pun melontarkan pernyataan, bahwa kontra itu tak seharusnya berarti melawan pemerintah.

Kontra yang dimaksud Karni Ilyas, adalah realitas kritikan sosial termasuk dalam pelbagai aksi unjuk rasa yang menolak keputusan pemerintah, masuk dalam UU ITE yang berarti mengancam kebebasan berpendapat.

Sementara Said Didu menyoroti sejumlah item pembangunan di Indonesia yang disebutnya sebagai mangkrak.

Proyek pembangunan itu mangkrak karena beberapa sebab, diantaranya, pelaksanaan dan pengawasannya tak dilakukan secara baik.

Said Didu merupakan mantan pegawai negeri sipil yang terpaksa mengundurkan diri karena terlalu vokal mengkritisi atasan, mengungkapkan kebobrokan yang terjadi dalam tubuh birokrasi.

Kontan, komentar mantan staf khusus Menteri ESDM itu membuat panas kuping para pendukung Presiden Joko Widodo.

Profil Said Didu

Pria kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan, 2 Mei 1962 ini bernama Muhammad Said Didu. Lulus SMA, ia kuliah di Jurusan Teknik Industri di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia menggondol gelar insinyur pada tahun 1985.

Terkait pendidikannya ini, Said Didu menuntaskannya hingga meraih gelar doktor di kampus yang sama dengan predikat Summa Cum Laude.

Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu dan Pengamat Politik Rocky Gerung.
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu dan Pengamat Politik Rocky Gerung. (Twitter @saididu)

Namun, untuk kariernya, ia memulai sebagai birokrat di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 1987.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved