Pilpres AS 2020, Suara Joe Biden dan Donald Trump Bersaing Ketat, Trump Sebut Ada Kecurangan
Pilpres AS 2020 saat ini perolehan suara Joe Biden dan Donald Trump bersaing ketat. Kini masih berlangsung penghitungan suara Pemilihan Presiden AS.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -Pilpres AS 2020 saat ini perolehan suara Joe Biden dan Donald Trump bersaing ketat.
Kini masih terus berlangsung penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS), antara Joe Biden dan Donald Trump.
Untuk sementara ini, Joe Biden ungguli Donald Trump dengan 205 electoral votes per pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Balita 3 Tahun Terkubur Reruntuhan Gempa Bumi di Turki Selama 4 Hari, Masih Hidup, Penyelamatan Haru
Baca juga: Detik-Detik Sebelum Dalang Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia, Sempat Bersepeda
Baca juga: Pendaftaran Ditutup Hari Ini, Kapan Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 11? Peserta Lolos Dapat SMS
Sementara itu, Biden Trump mengumpulkan 114 electoral votes.
Bila ingin terpilih menjadi presiden Amerika Serikat pada periode kali ini, mereka minimal harus mendapatkan 270 electoral votes atau separuh dari electoral votes yang ada.
Meski belum ada kepastian siapa yang memenangkan Pilpres AS 2020, Joe Biden mengklaim pihaknya bakal jadi pemenangnya
Dikutip Tribunpalu.com dari CNN, Biden mengklaim dengan kemenangan di Arizona dan beberapa daerah, pihaknya bakal keluar sebagai Presiden pilihan rakyat Amerika
Meski begitu, Biden meminta pendukungnya tetap tenang dan menunggu hasil resminya.
Joe Biden Klaim kemenangannya di Pilpres 2020 (CNN)
"Kami tahu ini (penghitungannya) akan berlangsung lama, jadi sabar" katanya kepada penonton beberapa saat yang lalu di depan Chase Center,Delaware.
Sementara itu, Donald Trump juga tak mau kalah klaim.
Melalui akun Twitter-nya, Trump juga mengklaim kemenangannya.
Baca juga: Srikandi Rimbo Tengah Gencar Sosialisasikan SZ-Erick ke Emak-emak dan Pemilih Pemula
Dalam cuitannya tersebut, Donald Trump tuding Biden main curang
"Kita menang BESAR, tetapi mereka mencoba MENCURI hasil Pemilu. Kita tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah Polling ditutup!" ucap Trump
Apakah pemenang nasional pasti jadi Presiden?
