UMKM Jambi
VIDEO: UMKM di Jambi Ini Produksi Serundeng Dari Ubi
Pelaku UMKM memang dituntut untuk kreatif dalam menciptakan produk agar bisa bersaing di pasaran. Satu di antara UMKM di Jambi ini mampu
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Pelaku UMKM memang dituntut untuk kreatif dalam menciptakan produk agar bisa bersaing di pasaran.
Satu di antara UMKM di Jambi ini mampu menghadirkan produk kreatif.
Dengan Brand Dapur Amalia, UMKM ini sukses mengolah ubi jalar menjadi cemilan khas Kota Jambi.
Dikemas dengan plastik transparan, terlihat jelas irisan tipis ubi jalar yang menyerupai lidi.
Baca juga: Nasib Penjual Bakso Viral yang Mirip Raffi Ahmad Muda Berubah saat Bertemu Suami Nagita Slavina
Baca juga: Masa Jabatan Puluhan Kepala Desa di Batanghari Berakhir 2022 Mendatang, Hampir di Seluruh Kecamatan
Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Terlalu Lama - Vierra, Lengkap Dengan Video Klip
Selain itu terlihat juga kacang tanah,ikan teri, irisan daun kunyit dan irisan daun jeruk menambah estetika dari produk tersebut.
Teksturnya begitu renyah layaknya kerupuk, rasanya perpaduan gurih, manis ditambah rasa khas dari daun kunyit dan jeruk.
Rasa manisnya berasal dari ubi jalar sehingga tidak begitu mendominasi, hanya sekedar pelengkap.

Sementara itu daun kunyit dan jeruk juga menyuguhkan citra rasa khusus yang menghadirkan ciri khas dari cemilan ini.
Pemilik UMKM Dapur Amalia Krisna atau biasa disapa Iis ini mengatakan, cemilannya sangat pas sebagai pendamping makanan berat seperti nasi.
“Sebagai pendamping makan sate, tekwan, bakso dan sebagainya juga cocok,” ujarnya kepada Tribunjambi.com beberapa hari yang lalu.
Lebih lanjut wanita berhijab ini mengatakan di swalayan produknya terpajang rapi di bagian makanan pendamping nasi.
Serundeng ubi jalar Dapur Amalia dapat ditemukan di berbagai swalayan di Kota Jambi seperti Trona Grup, Fresh Grup, Meranti Grup dan di berbagai minimarket yang tersebar di Kota Jambi.
Harganya sendiri bervariasi, mulai dari Rp 15 ribu.
Amalia Krisna menceritakan saat ini dia hanya memasarkan produknya ke modern market.
Tradisional market dan pemasaran secara digital marketing belum sempat dia lakukan karena keterbatasan tenaga.