PNS Corner
SOSOK Ahmad Fikri Aiman, Kisah Inspiratif dan Uniknya Lurah Milenial Jambi
Selain kesibukannya mengelola dan pikirkan inovasi pelayanan Kelurahan Lebak Bandung, Fikri, lurah Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Seseorang bisa saja memiliki banyak hobi atau kesukaan di luar lingkup profesionalitasnya, apapun profesinya.
Seperti Ahmad Fikri Aiman, lurah muda yang hobi nonton bioskop bersama istri hingga hobi lainnya yang bikin istri geleng kepala.
Selain kesibukannya mengelola dan pikirkan inovasi pelayanan Kelurahan Lebak Bandung, Fikri, lurah Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi ini memiliki sejumlah hobi.
Hobi yang ia katakan sering dilakukan bersama sang istri yaitu nonton bioskop. Selama ini ia selalu menunggu kehadiran film-film baru di bioskop.
Baca juga: Andil Terbesar pada Cabai Merah, Oktober 2020 Inflasi Kota Jambi dan Muaro Bungo Meningkat
Baca juga: VIDEO: Melaney Ricardo Positif Covid-19, Sempat Menggigil Saat Syuting, dan Ngilu di Bagian Ini
Baca juga: Jumlah UMKM di Tanjabtim Capai 56 Ribu, Meningkat Sejak Pendataan Pemberian Bantuan
"Sampai tiket nonton bioskop dari mana-mana itu kita tempel dikemas dalam figura."
"Saya dan suami sempat galau sih pas bioskop ditutup saat pandemi," ujar Ricky Ekasari, istri Fikri, belum lama ini.
Sebelum menikah hingga saat ini pun, Fikri mengakui suka nonton film di bioskop di kota-kota lain.

Kemudian tiket nonton tersebut mereka kumpulkan untuk koleksi keluarga.
Hal yang sampai saat ini Ricky mengatakan masih tak habis fikir dengan kebiasaan Fikri dalam bermain bola.
"Kalau main bola itu nggak kapok-kapok walaupun cidera berkali-kali."
"Dahulu pas sebelum menikah juga nggak tau waktu kalo pergi main bola tuh."
"Padahal pernah cidera sampe hampir nggak bisa jalan dalam kondisi punggungnya bungkuk," Ricky membeberkan.
Selain itu, Fikri juga mengakui memiliki hobi lain. Yaitu bermain airsoft gun.
"Seru main airsoft gun, saya juga ikut komunitasnya di Jambi ini."
"Tapi saya sudah punya kartu izin menggunakan airsoft gun. Nggak sembarangan main, karena menyangkut keselamatan diri dan orang lain juga," Fikri menjelaskan.
Motoran malam untuk pemantauan
Fikri merupakan lurah kedua termuda di Kota Jambi. Sebagai milenial, Fikri mengaku lebih senang belajar dari senior yang sudah memiliki banyak pengalaman.
"Walaupun mereka statusnya para Ketua RT di Kelurahan yang saya pimpin. Tapi saya lebih suka pegang prinsip Tutwuri Handayani."

"Kadang saya di depan memimpin, kadang saya di tengah ikut jalan bersama-sama, kadang saya di belakang untuk memberi support mereka," ungkap Fikri.
Ia suka melakukan pemantauan sendiri mengelilingi Kelurahan Lebak Bandung. Hal itu dilakukan di waktu kosongnya, ketika malam hari.
"Sama seperti pak Walikota Jambi (Syarif Fasha) ya. Saya suka motoran keliling kelurahan pakai kaos, sendal jepit malam-malam."
"Itu biar tau keadaan kampung saya yang sebenarnya," ujarnya.
Kilas identitas Fikri
Lurah yang akrab dipanggil Fikri ini kelahiran 1991. Sama seperti sang istri, Fikri lulusan Strata 1 dan Strata 2 Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Saat ini mereka memiliki dua orang anak laki-laki.
Selain menjadi lurah, ia juga mengajar sebagai asisten dosen satu di antara kampus swasta yang ada di Kota Jambi.
"Ngajarnya kalau malam atau weekend saja. Karena biar nggak mengganggu tanggung jawab utama saya," jelas Fikri.
"Saya juga meneruskan melatih club bola di Seberang Kota Jambi, yang telah dirintis lama oleh almarhum ayah dan paman saya. Anak-anak club semangatnya luar biasa walaupun tidak punya lapangan sendiri, itu yang membuat saya tetap semangat melatih," kata Fikri.
Fikri mengatakan, ia dibesarkan oleh ayahnya dengan mengenal bola. Jadi menurutnya hingga saat ini bola juga mendarah daging bagi hidupnya.
Sewaktu Fikri SMP, ia aktif dalam kegiatan pramuka hingga pernah dikirim tingkat nasional. Kebetulan bumi perkemahan Fikri saat itu berada di belakang IPDN (saat itu STPDN). Saat itulah pertama kali Fikri jatuh hati terhadap kampus STPDN (saat ini IPDN).
Seumur itu, Fikri mengaku ia mendambakan IPDN karena kedisiplinan, serta cita rasa seperti pramuka yang ia temukan di sana.
Hal tersebut yang membuat Fikri terus bertekad melanjutkan jenjang pendidikannyadi sana.
(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas 2 Pelaku Curanmor Kelas Kakap di Kota Jambi, Dibekuk Beberapa Hari Lagi
Baca juga: Jumlah UMKM di Tanjabtim Capai 56 Ribu, Meningkat Sejak Pendataan Pemberian Bantuan
Baca juga: Andil Terbesar pada Cabai Merah, Oktober 2020 Inflasi Kota Jambi dan Muaro Bungo Meningkat