Presiden Macron Akhirnya Sadar, Klarifikasi Soal Kartun Nabi Muhammad yang Buat Umat Islam Marah
Pernyataan kontroversi Presiden Prancis Emmanuel Macron mendapat kecaman keras dari umat Muslim di dunia.
Awal bulan ini, seorang guru dibunuh di pinggir kota Paris, setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada beberapa siswanya.
Menanggapi serangkaian serangan tersebut, Presiden Prancis sejak 2017 tersebut tidak akan pernah menyerah pada kekerasan.
Masalah ini telah menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, yang diekspresikan lewat pembakaran patung Macron di Bangladesh dan perang kata-kata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mempertanyakan kesehatan mental Macron.
Respon Pemerintah Indonesia
Jokowi mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina umat Islam.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam tayangan konferensi pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Video tersebut diunggah pada hari Sabtu, 31 Oktober 2020.
"Yang pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, yang telah memakan korban jiwa," ujar Jokowi.
"Kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," tuturnya.
Baca juga: Jokowi Mendadak Galak, Sikap Kerasnya Muncul Gegara Presiden Macron Lukai Perasaan Umat Islam
Jokowi mengatakan, pernyataan Macron dapat memecah belah persatuan antar-umat beragama di dunia.
Apalagi saat ini dunia sedang membutuhkan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan.
"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan besar."
"Terorisme adalah terorisme," tutur Jokowi.
"Teroris adalah teroris."