SUNGGUH TEGA Wanita Pendaki Gunung Ditinggal Tujuh Rekannya Dalam Keadaan Sakit

Sangat keterlaluan, seorang wanita pendaki gunung ditinggal tujuh rekannya. Saat itu, kondisi wanita pendaki gunung sedang sakit.

Editor: Rohmayana
Instagram @banyumas24jam
Gunung Slamet 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Aksi tidak terpuji tersebut dilakukan oleh tujuh pendaki Gunung Slamet, via jalur Bambangan, Purbalingga, Jawa Tengah.

Sangat keterlaluan, seorang wanita pendaki gunung ditinggal tujuh rekannya.

Saat itu, kondisi wanita pendaki gunung sedang sakit yang kemudian ditinggal lanjut mendaki ketujuh rekannya.

Baca juga: PROMO Superindo 2 November Diskon 15% Daging Sapi, Harga Spesial Nugget Hingga Buah 40%

Baca juga: Belum Jadi Istri, Nathalie Holscher Buat Sule Kesal, Gegara Bawa Botol Racun: Mau Bikin Drama Apa?

Baca juga: Full Sinopsis Serial india Jodha Akbar Episode 47 Tayang di ANTV, Ruqaiya Menghasut Hamida untuk Ini

Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (30/10/2020) malam.

Kejadian berawal saat kamp induk menerima laporan adanya salah seorang pendaki wanita yang sakit sekitar pukul 17.30 WIB.

Mendapat laporan itu, Tim SAR langsung dikerahkan untuk melakukan upaya evakuasi.

Setibanya di lokasi, Tim SAR mendapati survivor bernama Elsa Qurratul Aini (19) warga Banyumas tersebut alami gejala acute mountain sickness (AMS) saat berada di pos dua.

Namun saat dilakukan evakuasi, tujuh orang rekan korban bukannya melakukan pendampingan malah melanjutkan pendakian hingga ke puncak.

“Begitu ketemu Tim SAR, rombongan korban malah justru melanjutkan pendakian sampai puncak, tidak ada satupun yang mendampingi Tim SAR ke basecamp,” ujarnya.

Diberi sanksi Mengetahui hal itu, pihaknya setelah berhasil melakukan evakuasi terhadap korban langsung menemui tujuh rekannya yang diketahui sudah berada di puncak tersebut.

Di lokasi itu, mereka langsung disidang dan diberikan sanksi sosial di hadapan para pendaki lainnya.

Pasalnya, tindakan yang mereka lakukan dianggap tidak terpuji dan melanggar tata tertib pendakian.

“Kebersamaan lebih utama dibanding ego semata, puncak tak akan lari dikejar, seharusnya utamakan keselamatan bersama,” tegasnya.

“Kami berikan sanksi sosial, kami bina di basecamp di depan banyak pendaki sebagai contoh sehingga ada efek jera,” pungkasnya.

Baca juga: Lengkap Daftar Harga HP Samsung Terbaru 3 November 2020, dari Harga Rp 1 Jutaan hingga HP Flagship

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved