Kasus Corona di Sarolangun

Hari Ini Kantor Bupati Sarolangun Tutup, Setelah Satu Pegawai Meninggal, Besok Mulai Sistem Sif

Kantor Bupati Sarolangun ditutup, esok hari sudah kembali masuk kembali staf dengan sistem sif. Penutupan tersebut dikarenakan salah satu pegawai

Penulis: Rifani Halim | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/rifani halim
Kantor Bupati Sarolangun ditutup, esok hari sudah kembali masuk kembali staf dengan sistem sif. Penutupan tersebut dikarenakan salah satu pegawai diindikasi terpapar Covid-19, Senin (2/11/2020). 

Angka Covid-19 di Sarolangun Tertinggi di Kecamatan Singkut

Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun mencatat jumlah sebaran orang yang terinfeksi virus corona (Covid-19) telah mencapai 111 orang.

Bambang Hermanto, Kadis Kesehatan mengatakan, sebaran Covid-19 ini hampir di seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sarolangun.

Dengan Kecamatan Singkut menjadi wilayah paling banyak dengan jumlah 56 warga terinfeksi virus corona.

"Positif 111 orang, paling dominan di Kecamatan Singkut 56 orang positif," katanya, didampingi Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Harta Saputra, Senin (02/11) kemarin.

Bambang juga menjelaskan bahwa dari 111 orang terinfeksi virus corona ini, sebanyak 27 orang sudah dinyatakan sembuh dan ada sebanyak 84 orang menjalani isolasi secara mandiri di rumah.

"Isolasi mandiri ini merujuk kepada peraturan menteri kesehatan nomor 05 tahun 2020," katanya.

Cerita Jon Meri Tim Satgas Covid-19 Sarolangun, Rela Tinggalkan Acara Keluarga Demi Tugas

Jon Meri salah satu dari sekian banyak petugas Satgas Covid-19 Sarolangun bercerita kisahnya meluangkan tenaga dan dedikasinya untuk melakukan razia masker agar masyarakat terhindar dari Covid-19.

Tak jarang, ia harus rela meninggalkan acara tetangga serta kerabat dekatnya untuk menjalankan tugasnya.

"Kadang tu ado sedekah atau acara di samping rumah atau keluarga, terpaksa harus ditinggalkan demi tugas," kata Jon Meri, di sela-sela melakukan razia masker di Sarolangun, Minggu (1/11/2020).

Jon Meri staf di Pemkab Sarolangun dan juga tergabung dalam Tim Satgas Covid-19, mengatakan, ia kerap kali dimarahi oleh beberapa warga yang tidak terima.

Bahkan ia bersama rekannya yang lain hampir tertabrak oleh warga yang tidak mau setop karena tak mengunakan masker.

"Ado warga yang marah dan ngomong ke kami, tiap hari kami razia masker, sebenarnya kami dak mau juga namun ini tugas dan kami ikhlas demi menekan angka Covid-19 di Sarolangun agar berkurang," katanya.

Seharusnya cuti bersama saat maulid nabi, beberapa hari lalu ia manfaatkan untuk berkumpul bersama keluarganya, di saat itu ia harus rela berjibaku di tengah terik matahari melakukan razia masker.

Ia juga khawatir ketika ingin pulang ke rumahnya setelah melakukan razia masker, karena takut membawa virus corona ke keluarga.

Lanjut Jon Meri, saat ini ia melihat kesadaran masyarakat untuk taat protokol kesehatan mulai meningkat, namun terkadang masyarakat hanya membawa masker saja namun tidak menggunakannya.

(tribunjambi/rifani halim)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved