Mantan Bupati Tanggapi Statmen Megawati Soal Milenial: Kritikan Bintang Emon, Model Oposisi Kreatif

Mantan Bupati Purwakarta yang juga Anggota DPR Dedi Mulyadi merespons pertanyaan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait sumbangsih milenial

Editor: Rahimin
(Tangkap layar Facebook)
Video Dedi Mulyadi dialog dengan kursi kosong. 

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Bupati Purwakarta yang juga Anggota DPR Dedi Mulyadi merespons pertanyaan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait sumbangsih milenial terhadap bangsa dan negara.

Dedi yang sekaligus menjadi YouTuber mengatakan, setiap generasi pasti memberikan kontribusi bagi bangsa. Kontribusi tersebut berbentuk karya nyata seperti penemuan, kewirausahaan dan juga dalam bidang keilmuwan.

Sebelumnya, Megawati mempertanyakan sumbangsih milenial terhadap bangsa dan negara.

Ia melihat bahwa generasi milenial hanya bisa berunjuk rasa, seperti demonstrasi penolakan terhadap UU Cipta Kerja.

Baca juga: Evelyn Ervandy, Kebiasaan Konyol Siswa Berprestasi Asal Jambi Raih Juara 2 Kihajar STEM 2020

Baca juga: 4 Kabupaten Kota Ini Tingkat Kesembuhan Covid-19 Yakni 0 Persen, Bungo di Bawah 25 Persen

Baca juga: Alur dan Dokumen untuk Pemberkasan Jika Lulus CPNS 2019, Ada Masa Sanggah Jika Tak Terima Keputusan

"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja," kata Megawati.

Dedi mengatakan, bentuk kreativitas lain pada zaman teknologi digital dan internet itu adalah bidang otokritik dalam setiap episode zaman.

Ia menilai, kreativitas dalam bentuk otokritik juga merupakan bagian dari kontribusi bangsa.

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan (pdiperjuangan-jatim.com)

"Salah satu hal menarik pada zaman sekarang ini adalah model oposisi kreatif gaya Bintang Emon. Kalimatnya pendek, cukup mengena dan menjadi viral. Itu salah satu model oposisi kreatif," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Jumat (30/10/2020).

Dedi mengatakan, kritik dengan gaya kreatif model Bintang Emon itu patut diapresiasi. Terlepas setuju atau tidak atas isi dari konten itu.

Baca juga: Daftar 54 Kabupaten Kota Berstatus Zona Oranye Covid-19 Selama 10 Minggu Berturut-turut

Baca juga: Viral Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibunya di Jok Motor, Pemakanan Ditolak Warga, Begini Kronologinya

Baca juga: 33.429 Calon Jemaah Umrah dari Indonesia Tak Bisa Berangkat Saat Pandemi, Penyebabnya Karena Hal Ini

"Kita patut apresiasi walaupun barangkali kita keberatan isinya, tapi dari sisi aspek dia (Bintang Emon) mengelola konten kita hargai," kata wakil ketua Komisi IV ini.

"Bisa jadi kita keberatan terhadap isinya karena tergantung posisi kita hari ini," lanjutnya.

Namun demikian, Dedi mengatakan bahwa konten otokritik via media sosial yang sering dibuat oleh para pegiat medsos seperti Bintang Emon itu harus diakui sebagai bentuk kreativitas dan menarik.

"Kita harus akui bahwa itu cara oposisi kreatif dari pegiat media sosial," kata budayawan tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Tanggapi Megawati: Kritik Bintang Emon, Model Oposisi Kreatif Milenial",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved