Ini Deretan Cuitan Mahathir Mohamad yang Buat Panas, Sebut Warga Muslim Berhak Bunuh Orang Prancis

Reaksi Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pembunuhan guru sejarah di Prancis yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad, memicu kemarahan warga Muslim.

Editor: Teguh Suprayitno
(Kompas.com/AFP/KAZUHIRO NOGI)
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, mengencam Presiden Perancis dan menyebut wajar jika penghina Nabi Muhammad SAW dibunuh. 

Ini Deretan Cuitan Mahathir Mohamad yang Buat Panas, Sebut Warga Muslim Berhak 'Membunuh' Orang Prancis

TRIBUNJAMBI.COM--Reaksi Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pembunuhan guru sejarah di Prancis yang dianggap melecehkan Nabi Muhammad, memicu kemarahan warga Muslim.

Bahkan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad ikut mengomentari kasus pembunuhan guru di Prancis.

Ia menyebut Muslim berhak membunuh warga Perancis yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Melalui akun twitternya, mantan orang nomor satu di Malaysia itu, Jumat (29/10/2020) menyebut, Muslim memiliki hak "untuk membunuh jutaan orang Prancis" setelah serangan mematikan di Nice, Perancis.

Cuitan itu kemudian menuai kehebohan hingga twitter menghapus content yang dianggap tak sesuai kebijakan mereka.

Baca juga: Prancis Buat Turki Marah, Majalah Charlie Hebdo Tampilkan Karikatur Menjijikan Presiden Erdogan

Tiga orang tewas di sebuah gereja di kota Perancis selatan, dengan penyerang menggorok leher setidaknya satu dari mereka, dalam apa yang oleh pihak berwenang dianggap sebagai tindakan terorisme terbaru yang mengguncang negara itu.

Tak lama kemudian, Mahathir - yang merupakan perdana menteri Malaysia yang mayoritas Muslim hingga pemerintahannya runtuh pada Februari - menulis serangkaian tweet.

Demikian berita terkini Warta Kota berdasarkan laporan media Singapura, straitstimes.com, pagi ini.

Merujuk pada pemenggalan kepala guru bahasa Prancis Samuel Paty baru-baru ini di Paris, yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya, Mahathir mengatakan dia tidak menyetujui serangan itu tetapi kebebasan berekspresi juga tidak termasuk "menghina orang lain".

"Terlepas dari agama yang dianut, orang yang marah membunuh," kata pria berusia 95 tahun yang blak-blakan itu, yang di masa lalu menuai kontroversi karena pernyataan yang menyerang orang Yahudi dan komunitas LGBT.

Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, mengencam Presiden Perancis dan menyebut wajar jika penghina Nabi Muhammad SAW dibunuh.
Mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad, mengencam Presiden Perancis dan menyebut wajar jika penghina Nabi Muhammad SAW dibunuh. ((Kompas.com/AFP/KAZUHIRO NOGI))

"Prancis dalam perjalanan sejarahnya telah membunuh jutaan orang. Banyak di antaranya adalah Muslim. Muslim memiliki hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis untuk pembantaian di masa lalu."

Tetapi dia menambahkan bahwa "pada umumnya Muslim belum menerapkan hukum 'mata ganti mata'. Muslim tidak. Orang Prancis tidak seharusnya."

Mahathir, yang menjabat sebagai perdana menteri Malaysia dua kali selama total 24 tahun, mengatakan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron "tidak menunjukkan bahwa dia beradab".

Presiden Prancis, Emmanuel Macron
Presiden Prancis, Emmanuel Macron (Jacques Witt/SIPA/REX)

Mahathir Mohamad menyebut Presiden Perancis Emmanuel Macron sebagai orang yang "sangat primitif".

Baca juga: Prancis Mendadak Minta Warganya di Negara Muslim untuk Waspada, Komentar Macron Picu Kemarahan Dunia

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved