Terjebak di Tongkang
BREAKING NEWS: Pria Terjebak di Dalam Tongkang di Muarojambi, Kehabisan Oksigen, Basarnas Turun
Tim Basarnas Jambi dikabarkan mengevaluasi orang yang terjebak di dalam tongkang di Desa Kunangan Kecamatan Tanggo Rajo
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Tim Basarnas Jambi dikabarkan mengevaluasi orang yang terjebak di dalam tongkang di Desa Kunangan, Kecamatan Tanggo Rajo, Kabupaten Muarojambi Jumat (30/10/2020).
Hal ini disampaikan Kasi Ops Basarnas Jambi, Kornelis.
Menerima informasi sekitar pukul 15.50 WIB dari Babinsa Kuningan, bahwa telah terjadi satu orang tejebak di dalam tongkang di Desa Kunangan Kecamatan Tanggo Rajo, Kabupaten Muarojambi.
Baca juga: Pertashop Sediakan BBM Berkualitas, Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Desa
Baca juga: Hari Ini Pasien Covid-19 di Jambi Bertambah 11 Orang, Terbanyak dari Tanjung Jabung Barat
Baca juga: Gagal di CPNS 2019, Tenang Saja, Tahun Depan Bakal Lebih Banyak Buka Formasi untuk ASN 2021, Catat
"Berdasarkan laporan yang kami terima, waktu kejadian yaitu pada pukul 10.30 WIB."
"Korban atas nama Reza umur 30 tahun sedang mencari besi di dalam tongkang lalu korban terjebak dan kehabisan oksgien," jelasnya.
Pada pukul 16.10 WIB, Tim Rescue Kantor SAR Jambi bergerak menuju lokasi dengan membawa perlengkapan vertikal rescue, tabung SCBA, peralatan medis, peralatan komunikasi, dan truk personil.

"Pada pukul 18.00 WIB, korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia, korban langsung dibawa ke rumah duka," ungkapnya.
Hingga berita ini dinaikkan, tribunjambi.com sedang mengupayakan konfirmasi ke pihak kepolisian. (tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)

(Berita Basarnas)
Basarnas Catat 22 Orang Meninggal di Sungai Batanghari Selama 2020, Didominasi Anak-anak Saat Mandi
Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Jambi mencatat, sebanyak 22 orang meninggal di Sungai Batanghari, sepanjang 2020.
Kepala Seksi Operasional (Kasi Ops) Basarnas Jambi, Kornelis menuturkan, korban jiwa tersebut didominasi oleh anak-anak, yang tidak jauh tinggal dari daerah aliran Sungai Batanghari.
"Ya sejauh ini yang menjadi korban itu anak-anak, dan kasusnya hanyut dan meninggal karena sedang mandi dan berenang. Karena masih anak-anak, jadi lalai," kata Kornelis, Sabtu (5/9/2020) siang.
Kornelis menjelaskan, luas dari Sungai Batanghari juga menjadi tantangan sendiri saat melakukan evakuasi korban yang hanyut di sungai tersebut.
Kata Kornelis, untuk melakukan evakuasi korban juga memakan waktu hingga lebih dari tiga hari.
"Sejauh ini, paling lama 7 hari, kalau untuk rata-ratanya itu 4 hari," imbuhnya.
Sungai terpanjang di Sumatera tersebut memang menjadi pusat aktivitas, dan mata pencaharian masyarakat Jambi, yang berada di DAS Batanghari.
Dengan panjang sekira kurang lebih 800 Km, sungai ini mengular di dua provinsi, yakni Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi.
Dan melintasi 11 wilayah, yakni kawasan Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, Dharmasraya, Muaro Bungo, Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjung Jabung dan Kota Jambi, membuat sungai menjadi pusat perekonomian masyarakat yang tinggal di daerah aliran Sungai Batanghari.
Sehingga, jika tidak dengan kewaspadaan, bukan tidak mungkin, sungai yang berhulu di Gunung Rasan tersebut akan memakan korban yang lebih banyak. (tribunjambi/aryo tondang)
Baca juga: SIMAK Bocoran Manga One Piece Chapter 994, Terungkap Mengapa Yamato Bisa Sebut Dirinya Oden
Baca juga: Gagal di CPNS 2019, Tenang Saja, Tahun Depan Bakal Lebih Banyak Buka Formasi untuk ASN 2021, Catat
Baca juga: Pembangunan SMAN Titian Teras Muaro Bungo Molor, Dinas PUPR: Optimis Selesai Tahun Ini