Ikan Tapah Raksasa di Sarolangun
Mitos Ikan Tapah Raksasa di Warga Batanghari, Penanda Bencana hingga Bisa Makan Manusia
Masyarakat bisa membeli juga di pasar, tapi tidak setiap hari ditemukan. Di Kabupaten Batanghari, ikan tapah bisa didapatkan di Pasar Kramat Tinggi
Penulis: Rifani Halim | Editor: Duanto AS
Mitos Ikan Tapah Raksasa di Warga Batanghari, Penanda Bencana hingga Bisa Makan Manusia
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Sosok ikan tapah di Jambi memiliki mitos tersendiri. Ini merupakan satu di antara ikan berkumis ukuran raksasa.
Terbaru, warga Sarolangun mendapat ikan tapah dengan ukuran 45 kilogram.
Ini termasuk ukuran yang belum seberapa, karena pernah ada yang mendapatkan ikan tapah yang beratnya 150-an kilogram.
Memang, ukuran ikan Wallago yang biasa dikonsumsi warga ini bermacam-macam.
Masyarakat bisa membeli juga di pasar, tapi tidak setiap hari ditemukan.
Baca juga: Ikan Raksasa 45 Kg Milik Iron Bikin Heboh Warga Pasar Atas Sarolangun, Bentuk Kepalanya Unik
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, Aries Akan Merasakan Kebutuhan Ingin Lebih Dekat dengan Pasanganmu
Di Kabupaten Batanghari, ikan tapah bisa didapatkan di Pasar Kramat Tinggi, Muara Bulian.
Di Sarolangun, bisa mencarinya di Pasar Atas Sarolangun.
Harga jual daging ikan tapah juga beragam. Ada yang Rp 45 ribu-Rp 50 ribu per kilogram, bervariasi.
Warga Muara Bulian, Rahmat mengatakan, ikan tapah enak dikonsumsi saat berukuran 7 kg. "Lebih dari itu sudah tidak enak lagi. Kulitnya sudah tebal, alot," katanya, Senin (18/3).
Katanya, harga jual ikan tersebut bisa melonjak tinggi di Sarolangun.
"Harganya bisa mencapai Rp 100 ribu per kg," ujarnya.
Namun, bagi sebagian masyarakat desa di Kabupaten Batanghari, kata Rahmat, ikan tapah dimitoskan.
Ikan itu dikenal sebagai penjaga Sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Provinsi Jambi.
"Mitosnya juga, ikan itu berukuran sebesar perahu. Namun, beda desa beda pula persepsinya. Ada yang bilang bakal terjadi bencana jika ikan itu ditangkap dan semacamnya," tuturnya.
"Dan ikan ini ikan buas. Bisa memakan manusia jadi harus hati-hati," tutur Rahmat.
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT RNI (Persero) untuk Lulusan S1 Berbagai Jurusan
Kapan ikan tapah muncul ke permukaan?
Menurutnya, ikan itu muncul ke permukaan ketika ketinggian air sungai dari naik menjadi surut.
"Kemarin kan air sempat naik dan sekarang surut. Jadi ikan itu keluar. Kemungkinan ikan itu mati karena airnya terlalu surut," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Bajubang Laut, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Sabtu (16/3/2019) dihebohkan dengan penemuan ikan tapah berukuran jumbo.
Berat ikan tersebut 70-80 Kg, panjang 150-200 cm.
Tak sedikit warga setempat yang menyaksikan ikan terbesar yang ditemukan oleh Edison (35) yang merupakan warga Desa Bajubang Laut.
Baca juga: Gelagat Betrand Peto Naksir Anneth Buat Sikap Asli Ruben Onsu Keluar, Suami Sarwendah: Sekolah Dulu!
Tak hanya melihat, bahkan ada juga warga yang membeli daging ikan itu dengan harga Rp 20 ribu per kg.
Sementara itu di Sarolangun, seorang pria menjual ikan tapah ukuran 45 Kg pagi tadi.
Kamis (29/10/2020) pagi, Iron kembali bikin geger pengunjung pasar.
Perhatian warga tertuju padanya karena membawa ikan tapah berukuran 45 kilogram.
Ia membawa 3 ikan tapah dengan ukuran dan berat yang berbeda-beda, 45 Kg dan 10 Kg ke Pasar Atas Sarolangun.
Iron tidak dapat membawa ikan tapah tersebut sendirian ke lapak.
Ia harus melansir menggunakan ojek.
"Tadi malam dibawa tapa dari Sungai Mentawak Pauh (Kecamatan Pauh Sarolangun). Ikan yang hitam 45 Kg kalo yang agak kuning 10 Kg. Dak telap ngangkat ikan ni dewekan," kata Iron saat di temui Tribunjambi.com.
Ia mengatakan membeli ikan tersebut dengan orang langganannya yang mencari ikan di sungai Kecamatan Pauh.
"Tadi malam sayo jemput di rumahnya," sambungnya.
Baca juga: Dua Mahasiswa Aceh Jadi Kurir Sabu Diringkus Polres Bungo, Upah Sekali Antar Rp 5 Juta
Sebelumnya, Iron juga pernah membawa dan menjual ikan pari yang ukurannya selebar bak mobil pickup-nya dan ikan tapah besar 30-an Kg bahkan pernah sampai 80-an Kg.
Iron mengaku menjual ikan sungai yang berukuran jumbo dengan harga per kilogram Rp 100.000-Rp 120.000, begitu pula dengan harga kepala ikan tapah itu.
Lanjut, ia membeli ikan tersebut dengan orang yang selalu berbeda.
Setiap harinya ia menjual ikan tapah di pasar atas Sarolangun.
Jika ingin membeli ikan tapah tersebut bisa langsung menghubungi telepon maupun WhatsApp Iron.
(Tribunjambi.com/Rifani Halim).
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT RNI (Persero) untuk Lulusan S1 Berbagai Jurusan
Baca juga: Lowongan Kerja Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Tersedia 13 Posisi
Baca juga: Lowongan Kerja Eiger untuk Lulusan D4/S1, Tersedia 16 Posisi