Mbah Parjiem 90 Tahun Ikut Geruduk Kantor Bupati Deli Serdang, Tak Terima Tanah Wakaf Diserobot
Nenek Parjiem bersama puluhan warga Gang Rukun Desa Dalu X A, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang berdemo di Kantor Bupati Deli Serdang.
Mbah Parjiem 90 Tahun Ikut Geruduk Kantor Bupati Deli Serdang, Tak Terima Tanah Wakaf Diserobot
TRIBUNJAMBI.COM - Mbah atau nenek Parijem yang berusia 90 tahun ikut aksi unjuk rasa menolak perubahan jalan desa untuk industri.
Nenek Parjiem bersama puluhan warga Gang Rukun Desa Dalu X A, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang berdemo di Kantor Bupati Deli Serdang, Selasa (27/10/2020).
Warga menolak perubahan yang dilakukan pada jalan desa mereka.
Pasalnya, jalan di depan rumah mereka akan dijadikan jalan industri karena saat ini telah ada pembangunan jembatan di Sungai Blumai dan pelebaran jalan yang dilakukan oleh PT Ever Green Internasional Paper di desa tersebut.
Meski pembangunan jembatan berdampak pelebaran jalan gang dan bakal menghubungkan ke Desa Dalu X B, namun tetap saja warga menolak.
Baca juga: Habib Bahar bin Smith Jadi Tersangka Lagi, Ini Kelakukan Sang Pendakwah yang Membuatnya Masuk Bui
Di kantor Bupati, massa meminta agar Pemkab ke depan tidak mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk jembatan.
Para warga mengaku sangat keberatan jika truk-truk kontainer perusahaan nantinya melintas di depan rumah mereka.
Selama ini truk-truk kontainer perusahaan masuk dari pintu gerbang depan perusahaan atau dari Jalan Sei Blumai.
Jika pembangunan jembatan rampung maka truk akan masuk dari bagian belakang perusahaan.
Nenek Parjiem turut menjadi perwakilan massa dalam pertemuan dengan perwakilan Pemkab di dalam kantor Bupati.
Kepala Inspektorat Deliserdang, Edwin Nasution yang menerima aspirasi perwakilan massa sempat salut terhadap semangat nenek Parjiem.

Namun demikian, ia menyarankan nenek Parjiem untuk tak lagi turun berunjuk rasa mengingat kondisinya sudah lanjut usia.
"Nenek kalau untuk demo kalau bisa jangan ikut lah. Biar orang ini aja lah nek," kata Edwin.
Saat itu, sejumlah pedemo sempat menegaskan sudah memberi saran pada Nenek Parjiem, namun dirinya malah semangat untuk aksi demo.
"Sudah kami bilang lho pak enggak usah ikut tapi nenek ini saja memang semangat mau ikut," kata Rosdiana Lubis, warga lainnya.
Di hadapan Edwin, Nek Parjiem pun menyampaikan berbagai hal.
Ia menyebut ada tanah wakaf milik keluarganya yang ikut diserobot untuk pembangunan jalan.
Ia menegaskan tidak pernah dimintai izin akan hal ini.
"Inikan namanya merampas. Tidak permisi tiba-tiba diserobot. Kalau kayak gini apa enggak marah, ngono wae pak (gitu aja pak)," kata Nek Parjiem.
Saat itu banyak hal lain yang disampaikan oleh warga.
Baca juga: Gubernur Tandingan Ahok Meninggal Akibat Covid-19, Padahal Fahrurrozi Ishaq Jagoan Rizieq Shihab
Selama ini warga kurang mendapat sosialisasi akan adanya langkah pihak perusahaan untuk menjadikan jalan di depan rumah mereka itu sebagai akses jalan untuk perusahaan.
Walaupun Pemkab menyebut jalan ke depannya akan dijadikan jalan umum, namun mereka saat itu masih berpendapat hanya untuk jalan industri saja.
"Intinya kami tidak mau Evergreen lewat dari Gang Rukun. Kami juga tidak ada meminta kompensasi apa pun, kami hanya minta kontainer tidak lewat tempat kami. Dia buat jembatan untuk akses jalan alasannya akan ditembuskan, yang kami tahu tidak ada tembus. Proses pelebaran jalan sudah sejak tahun 2019 dilakukan. Memang ada yang setuju di sana tapi itu sebenarnya yang bukan berdampak langsung," kata Rosdiana.
Disebut kalau semenjak alat berat untuk pembangunan jembatan masuk warga pun sudah merasakan dampak negatif.
Disebut ada beberapa rumah warga yang retak. Selain itu, ada menghadapi oknum-oknum OKP.
Baca juga: Hati-hati Liburan Kesini! Daftar 20 Daerah Zona Merah Covid-19 Terbaru, Jawa Tengah Terbanyak
Meski demikian warga menyebut tidak akan menyerah untuk melawan karena sudah mengkaji jika alat berat melintas nantinya mereka tidak akan nyaman.
Dalam kasus ini warga pun sudah didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Sumatera Utara (Bakumsu).
(dra/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Nenek Parjiem (90 Tahun) Ikut Demo ke Kantor Bupati, Tolak Jalan Gang Dijadikan Akses Truk Kontainer
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tolak Perubahan Jalan Desa, Nenek 90 Tahun Rela Ikut Demo ke Kantor Bupati Deli Serdang.