Ini Isi Surat Wanita yang Kedapatan Membawa Bensin Kedalam Kantor Gubernur DKI Jakarta
Budi menuturkan, wanita yang belum diketahui identitasnya ini menyelinap masuk melalui Blok G gedung Balai Kota Jakarta.
TRIBUNJAMBI.COM - Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Gedung Balai Kota Jakarta didatangi oleh ibu-ibu yang berniat jahat.
ibu terseut terekam kamera CCTV membawa bensin menyelinap ke dalam kantor
Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin, menjelaskan kejadian tersebut benar adanya.
Baca juga: Target Menang Telak, Seluruh Mesin Pemenangan Fachrori-Safril Terus Bergerak Total
Baca juga: Harga Laptop Dell Terbaru - Dell 3180 AMD A9 RAM 4GB Rp 3 Jutaan, Dell 3491 i5, Dell 3585 Ryzen 3
Baca juga: VIDEO Satlantas Polres Tanjabbar Lakukan Operasi Zebra Siginjai 2020, Sejumlah Pengendara Ditindak
Tepatnya berlangsung pada pukul 12.00 WIB, Selasa (27/10/2020) kemarin.
"Kejadiannya itu kemarin jam 12 siang," kata Budi, saat dikonfirmasi Wartawan, Rabu (28/10/2020).
Budi menuturkan, wanita yang belum diketahui identitasnya ini menyelinap masuk melalui Blok G gedung Balai Kota Jakarta.
"Setelah itu, wanita ini terbiasa di-Xray di mesin Xray itu karena di dalam tas, membawa botol mineral," beber Budi.
"Nah, di dalam Xray kan yang terlihat hanya cairan, kami berpikir itu air mineral. Lalu, dia naik ke lantai 12 (Blok G) tempat biro perekonomian," lanjutnya.
Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin, menjelaskan wanita tersebut menyelinap melalui gedung Blok G Balai Kota Jakarta.
Saat itu, petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) sempat memeriksa tas yang dibawa wanita tersebut menggunakan mesin pendeteksi.
Kemudian wanita tersebut meminta kepada petugas setempat guna bertemu dengan Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Katanya mau mengecek surat karena memang suratnya juga aneh. Kami menduga ibu ini juga tidak waras, karena suratnya juga surat aneh, bahasanya juga tidak beraturan," ungkap Budi.
"Kami juga sebenernya, melihat itu bahasa yang tidak baik. (Struktur kalimatnya) tidak bagus. Itu memang bahasa asal dan tidak jelas itu surat apa," sambungnya.
Isi surat tersebut, lanjutnya, berisi kalimat meminta uang kepada Bank DKI Jakarta.
"Dia menyatakan mau minta duit ke Bank DKI karena dia punya uang di Bank DKI, terus karena dia mewakili Polsek-Polsek. Seperti itu, jadi ngaco," jelasnya.