Sudah 7 Bulan Belajar Daring, Guru di Kota Jambi Ini Curhat Mulai Rindu

Kondisi pandemi Covid-19 di Kota Jambi, tidak kunjung selesai. Kasus demi kasus terus berdatangan dan selalu bertambah.

Editor: Awang Azhari
tribunjambi
ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Kondisi pandemi Covid-19 di Kota Jambi, tidak kunjung selesai. Kasus demi kasus terus berdatangan dan selalu bertambah.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah pun ditiadakan dan dilakukan secara daring. Mengingat hal ini sudah terjadi sejak Maret lalu, tentunya menyebabkan kejenuhan, menurunnya daya serap belajar, bahkan kerinduan dari siswa dan guru untuk melaksanakan belajar tatap muka.

Bambang Hermanto, Kepala SMPN 17 Kota Jambi memyampaikan kerinduannya terhadap proses belajar mengajar tatap muka. Begitu pula yang disampaikan oleh para guru dan siswa-siswinya.

"Sudah lama sekali kami melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring. Hal ini kami lakukan sejak tujuh bulan lalu," ungkapnya, Selasa (27/10).

"Laporan dari para guru juga, rata-rata muridnya rindu belajar di sekolah. Begitu pula guru seperti ada yang kurang ketika menyampaikan materi tidak secara langsung kepada anak muridnya," jelasnya.

Untuk saat ini, Bambang mengatakan SMPN 17 Kota Jambi sedang melaksanakan pengambilan raport mid semester. Terlihat pula dari pantauan Tribun para murid mengenakan masker, mencuci tangan, dan dilakukan tes suhu oleh petugas sekolah di gerbang depan. 

"Dalam prosesnya kami pihak sekolah mengalami sedikit kendala dalam pelaksanaan pengambilan nilai. Yakni adanya beberapa siswa yang nomor kontaknya tidak dapat dihubungi dan akhirnya tidak ada mengirimkan tugasnya."

"Saat ini sedang kami coba cari siswa tersebut dan mencoba mendatangi rumahnya. Kemudian juga akan kami lakukan ujian remedial untuk siswa-siswa yang terkendala tersebut," ujar Bambang.

Selain itu ia juga menyebutkan kendala lain dalam pelaksanaan belajar daring. Dirinya mennyebutmasih ada para siswa yang terkendala gawai, sehingga tidak bisa ikut kegiatan belajar daring.

"Gawainya yang tidak mampu menampung aplikasilah, ada pula gawainya yang sudah tua sehingga aplikasi baru tidak dapat terbaca, dan macam-macam," bebernya.

Untuk hal ini, akhirnya ia coba melakukan dengan mengimbau siswa yang terkendala gawai, dapat menggunakan fasilitas sekolah. Namun tetap utamakan protokol kesehatan.

"Mau tidak mau hal ini kami lakukan, terutama ketika ada kegiatan penting, seperti pengerjaan tugas untuk pengambilan nilai mid. Begitu pula ke depan untuk UAS besok, jika ada yang mengalami permasalahan pada gawai, bisa gunakan fasilitas sekolah," ungkapnya.

Namun di luar itu semua, guru berharap belajar tatap muka bisa dilakukan secepatnya.

Dimintai tanggapan soal itu, Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Jambi, Supardi, membenarkan tentang banyaknya permintaan dari guru dan murid untuk diadakan kembali kegiatan belajar tatap muka.

"Iya memang benar banyak yang meminta kegiatan belajar dan mengajar tatap muka diadakan kembali. Kami juga inginnya begitu. Tentu sudah kami sampaikan kepada wali kota, Satgas Covid-19, dan pihak terkait untuk hal ini. Namun sekarang, untuk kegiatan ini belum memungkinkan," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved