Mohammad Yamin Pelopor Sumpah Pemuda, Kwee Thiam Hong: Dia Disebut Gajah Mada
Pelopor Sumpah Pemuda yang mempengaruhi persatuan Indonesia satu di antaranya adalah Mohammad Yamin.
TRIBUNJAMBI.COM - Pelopor Sumpah Pemuda yang mempengaruhi persatuan Indonesia satu di antaranya adalah Mohammad Yamin.
Mohammad Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, 24 Agustus 1903. Meninggal di Jakarta, 17 Oktober 1962 pada umur 59 tahun.
Dia seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, sekaligus ahli hukum. Dia sangat dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia.
Semasa pergerakan pemuda dahulu, Mohammad Yamin piawai berpidato. Kalau pidato, suaranya besar. Dia disebut Gajah Mada.
Sebutan Gajah Mada terkait Mohammad Yamin ini sempat diceritakan oleh Kwee Thiam Hong alias Daud Budiman.
Baca juga: Kisah Kwee Thiam Hong, Pelaku Sumpah Pemuda Anggota Jong Sumatranen Bond
Baca juga: Link Download MP3 Sholawat Nabi, Nissa Sabyan, Gus Azmi dan Habib Syekh Lengkap Dengan Video
Baca juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Sunat Tahajud & Artinya, Tata Cara Sholat Tahajud dan Bacaan Niat
Baca juga: Bacaan Niat dan Cara Mengerjakan Salat Subuh Dilengkapi Dengan Doa Qunut
Dalam sejarah, Mohammad Yamin yang juga seorang sejarawan memang pernah menulis biografi Gajah Mada berjudul "Gadjah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara" (1945). Sebagai sejarawan, dia memang menggali sosok Gajah Mada.
Hingga suatu hari pada 1940-an, Mohammad Yamin mengunjungi trowulan. Dia melihat bekas kerajaan Majapahit dan menemukan pecahan terakota, satu di antaranya berupa wajah pria berwajah gempal dan berambut ikal.
Mohammad Yamin pun menafsirkan seperti itulah wajah Gajah Mada. Hingga akhirnya dia menulis biografi Gajah Mada.
Cerita Kwee Thiam Hong
Kembali ke cerita Sumpah Pemuda yang dikisahkan oleh Kwee Thiam Hong. Kwee Thiam Hong adalah keturunan China. Tetapi, semangat sumpah pemuda dalam rangka memupuk persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sangat berkobar-kobar.
Hasil perjuangan tokoh-tokoh pemuda, di antaranya Mohammad Yamin dan Kwee Thiam Hong, kini setiap 28 Oktober bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Kwee Thiam Hong sangat ingat dengan Muhammad Yamin, sekretaris panitia Kongres Pemuda II.
"Ingat betul! Dia juga Jong Sumatranen Bond toh? Dia disebut Gajahmada. Kalau pidato suaranya besar. Bung Karno juga pinter berpidato. Yang dengar bisa diam semua. Kalau abang baca mulai ribut, Bung Karno bilang, "Hei, kamu, diam! Diam! Diam!" Kwee Thiam Hong menirukan sambil menunjuk ke arah yang berbeda.
Momentum sumpah pemuda menyatukan semangat satu nusa, satu bangsa. Para pemuda menjunjung satu bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Tepatnya 28 Oktober 1928. Peristiwa sejarah itu dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Sejarah sumpah pemuda bagian dari catatan penting tentang kelahiran Indonesia.
Kwee Thiam Hong kala aktif dalam pergerakan pemuda umurnya masih 18 tahun. Masih sangat muda. Ia seorang pelajar Eerste Gouveraements Mulo Batavia. Meski sekolahnya di Jakarta, ia memilih bergabung dengan Jong Sumatranen Bond.