Debat Perdana Pilgub Jambi
Evaluasi Debat Pertama Cagub Jambi, Pengamat Dorong KPU Lebih Kritis
Sosiolog Politik STISIP Nurdin Hamzah, Dr.Pahrudin, HM, M.A berpendapat, debat yang berlangsung pada Sabtu (24/10/2020) lalu tidak maksimal.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Debat kandidat calon gubernur Jambi beberapa waktu lalu menyisakan catatan.
Sosiolog Politik STISIP Nurdin Hamzah, Dr.Pahrudin, HM, M.A berpendapat, debat yang berlangsung pada Sabtu (24/10/2020) lalu tidak maksimal.
Pahrudin menilai, sedikitnya tiga poin yang menurutnya melatari kurang maksimalnya debat tersebut.
Mulai dari debat pertama sehingga belum panas, kurang beraninya kandidat menyampaikan argumennya, sampai kurang pendalaman terhadap tema.
Baca juga: Khawatir Terpapar Covid-19, Jadi Alasan Pengunduran Diri Komisioner KPU Kota Jambi
Baca juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Pelaku UMKM Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Baca juga: Ami Taher Cegat Warga Semerap yang Sedang Menuju Desa Muak, Ini Katanya ke Warga yang Bertikai
"Temanya menggali potensi daerah Jambi, bagaimana pembangunan ke depan harus terealisasi. Namun justru tema itu tidak tergali dengan baik," ungkapnya, Senin (26/10/2020).
Pahrudin menilai, kekurangtepatan dalam memilih panelis menjadi satu dari sekian faktor yang memengaruhi jalannya debat.

Tema pertama, 'Menggali Potensi Daerah Jambi untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Mandiri' semestinya didukung dengan panelis dari latar ekonomi.
Tujuannya, agar apa yang menjadi rencana atau program kandidat ke depannya, dapat didengarkan masyarakat.
"Kemarin, di debat pertama, pertanyaan 'mengigit' itu tidak disampaikan. Padahal itu sangat penting, temanya sangat krusial, bagaimana pembangunan di Provinsi Jambi ke depannya," ujarnya.
Kendati tema pertama kurang maksimal, tema kedua, 'Membangun Partisipasi dan Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat Guna Menyelesaikan Persoalan Daerah' sudah cukup maksimal, mengingat panelis berlatar hukum dapat menggali visi-misi calon dengan baik.
Ke depan, dia menyarankan agar KPU membuka diri untuk menerima saran dari pihak mana pun, termasuk dalam menetapkan panelis.
"Tidak ada salahnya jika panelis di-publish dulu. Masyarakat juga butuh sosialisasi informasi, sehingga nanti publik juga bisa menilai," ujarnya.
Dia juga menyarankan, panelis dipilih dari berbagai latar belakang yang relevan, baik di sebagai akademisi mau pun praktisi.
Pada debat selanjutnya, dia berharap KPU bisa lebih kritis, sehingga apa yang semestinya disampaikan kandidat dapat tereksplorasi dengan baik. (Tribunjambi.com/ Mareza Sutan A J)
CE Siapkan Program Rp200 Juta per Desa, Fachrori Insentif, Hanya Al Haris Singgung Masalah PETI
Debat perdana kandidat Pemilihan Gubernur Jambi 2020 digelar, Sabtu (24/10/2020).
Ketiga kandidat Pilgub Jambi adalah nomor urut 1 Cek Endra & Ratu Munawaroh, Nomor urut 2 adalah Fachrori Umar & Syafril Nursal, dan kandidat nomor 3 adalah Al Haris & Abdullah Sani.
Debat dilaksanakan di Swiss Belhotel Jambi, mulai sekitar pukul 20.00 Sabtu malam.
Tiga calon gubernur Jambi, malam ini, mengikuti debat publik, yang diadakan KPU Provinsi Jambi.
Secara berurutan, ketiganya menyampaikan visi dan misinya, dengan waktu yang diberikan selama empat menit.
Berikut ini apa yang terjadi di dalam debat:
Cek Endra Siapkan Program Rp200 Juta per Desa
Calon gubernur Jambi nomor urut 1, Cek Endra menyiapkan program Rp.200 juta per desa, jika terpilih menjadi Gubernur Jambi.
Program tersebut menurutnya, bisa digunakan sebagai bantuan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Program kerja jangka pendek masyarakat terdampak Covid-19, dan untuk ketahanan pangan dengan menyiapkan 200 ribu lahan pertanian," katanya.
"Saya siap bekerja untuk menantu masyarakat meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Fachrori Adakan Program Insentif Untuk Guru Ngaji, Imam dan Marbot
Dalam penyampaian visi misi nya, calon gubernur nomor urut 2, Fachrori Umar, akan mengadakan program insentif untuk guru ngaji, imam masjid, dan marbot.
"Kita juga akan ada program bantuan untuk milenial, ibu-ibu, beasiswa SMA, SMK, S3 dan pesantren," kata Fachrori.
Selain itu, Fachrori juga akan mensubsidi air bersih, akses langganan internet, bagi siswa dan santri.
"Kita juga akan lakukan pengembangan spesifik dari setiap daerah yaitu pariwisata, pertambangan, perkebunan jasa dan budaya," katanya.
Peduli Lingkungan, Al Haris Singgung Masalah PETI Saat Debat
Dari beberapa visi misi para kondidat, hanya Al Haris yang menyoroti masalah lingkungan di Jambi, yakni Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Di akhir panyampaiannya, Al Haris berupaya memberantas PETI yang suda sangat mengkhawatirkan.
"Kita akan menguatkan hukum adat, yang hari ini belum banyak diangkat, dan termasuk soal PETI," katanya.
(Tribunjambi/Hendro Herlambang).