Berita Sarolangun
Di Masa Pandemi, Angka DBD di Sarolangun Tercatat Menurun, September Hanya Satu Kasus
Angka demam berdarah di Kabupaten Sarolangun justru menurun sejak awal Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun
Penulis: Rifani Halim | Editor: Nani Rachmaini
Di Masa Pandemi, Angka DBD di Sarolangun Tercatat Menurun, September Hanya Satu Kasus
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Angka demam berdarah di Kabupaten Sarolangun justru menurun sejak awal Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun mencatat pada bulan September hanya ada satu kasus saja.
Bambang Hermanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun melalui Kasinya Riyadi menyatakan kasus DBD trendnya justru menurun.
"Data dari bulan Januari - September sebanyak 44 kasus, Yang terbanyak pada bulan Januari 27 kasus, Februari 2 kasus, Maret 7 kasus, Ap, Seril 5 kasus, Mei 2 kasus, Juni 0 kasus, Juli 0 kasus, Agustus 0 kasus, September 1 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun Hermanto, Selasa (20/10/2020).
Namun dalam bulan Oktober menurut catatan dinas kesehatan ada juga, dan melakukan rawat jalan, dan sudah dinyatakan sembuh.
Kemarin Senin (19-10-2020), dinas kesehatan kabupaten Sarolangun melakukan foging di kecamatan Pelawan, sebab 1 orang yang terkena DBD di Pelawan.
Wilayah yang berpotensi terjadi DBD yakni adalah kecamatan Sarolangun, namun di daerah batang Asai hampir tidak ada kasus demam berdarah.
Harta Saputra Kabid di samping itu juga menambahkan, jika ada kasus maka dinas akan melakukan foging dan mengimbau agar masyarakat menjaga kesehatan dan tentunya kebersihan lingkungan sekitar agar terhindar dari semua penyakit.
Dinas Kesehatan Sarolangun Catat 41 Kasus DBD Periode Januari-Mei 2020, Satu Orang Meninggal Dunia
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sarolangun dalam kurun waktu tiga bulan terakhir menunjukan nol kasus.
Khususnya dalam rentan waktu bulan Juni, Juli dan Agustus 2020.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sarolangun, Harta Saputra mengatakan bahwa selama kurun waktu tersebut pihaknya mendata tidak menemukan kasus DBD alias nihil.
Namun pada periode Januari hingga Mei 2020, jumlah penderita penyakit DBD sejumlah 41 kasus yang mayoritas terjadi Kecamatan Pelawan.
Dan satu orang di antaranya yang merupakan warga CNG meninggal dunia.
"Januari sampai bulan Mei ada 41 kasus DBD dan 1 orang meninggal dunia. Kemudian pada bulan Juni, Juli dan Agustus, kasus DBD nol," katanya, Kamis (3/9/2020)