Longsor di Tambang PT KIM
Tim ESDM Investigasi Longsor di Tambang PT KIM, Sebabkan Satu Orang Tertimbun & Meninggal Dunia
ESDM Provinsi Jambi lakukan investigasi penyebab longsornya lokasi pertambangan yang menyebabkan dua orang pekerja jadi korban longsor
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
Tim ESDM Investigasi Penyebab Longsor di Pertambangan Batubara PT KIM yang Mengakibatkan Satu Orang Meninggal Dunia
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - ESDM Provinsi Jambi lakukan investigasi penyebab longsornya lokasi pertambangan yang menyebabkan dua orang pekerja jadi korban longsor di tambang batubara milik PT Kuansing Inti Makmur (KIM).
Satu di antaranya meninggal dunia.
Kejadian naas terjadi di kawasan pertambangan PT KIM yang berada di Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jumat (16/10/2020).
Dua orang pekerja menjadi korban atas kejadian tersebut, satu di antaranya meninggal dunia setelah sempat tertimbun longsor.
Melalui sambungan telepon, Faried Setiawan selaku Humas PT KIM tidak membantah adanya kejadian tersebut.
Namun pihaknya enggan berkomentar.
"Terkait yang di KIM kemarin kami belum bisa memberikan keterangan apapun," katanya singkat.
Adanya kejadian tersebut turut dibenarkan Novaizal, Kabid Pertambangan, Mineral dan Batubara Dinas ESDM Provinsi Jambi yang menyampaikan lokasi kejadian berada kawasan KIM Grup.
Dia menyampaikan bahwa tim dari ESDM Provinsi Jambi sedang menuju lokasi kejadian untuk melakukan pengkajian dan investigasi.
"Mereka (PT KIM) sudah laporan, inspektur tambang lagi kesana untuk memastikan apakah itu masuk kategori kecelakaan tambang atau bukan," ujarnya.
Kecelakaan tambang yang dimaksudkan itu pada prinsipnya mencari penyebab dasar terjadinya kecelakaan.
"Dari situ nanti akan timbul tindakan koreksi apa yang akan dikerjakan oleh PT KIM sehingga tidak terjadi lagi kedepan," katanya.
Namun jika ditemukan kesalahan, maka PT KIM akan diberikan sanksi administrasi hingga penghentikan dan penutupan kegiatan pertambangan.
"Ya betul (bisa sampai penutupan pertambangan), ditutup semua kegiatan sampai koreksi itu dikerjakan," katanya.