Dulu Ditolak, Mengapa Prabowo Sekarang Dapat Karpet Merah di Amerika? Terungkap Penyebabnya

Sebelumnya, mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut telah diboikot secara individu oleh Negeri Paman Sam selama 20 tahun.

Editor: Duanto AS
Tribunnews
Prabowo Subianto Menhan RI 

TRIBUNJAMBI.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kini sudah diperbolehkan untuk menginjakkan kaki di Amerika.

Sebelumnya, mantan Danjen Kopassus tersebut telah diboikot secara individu oleh Negeri Paman Sam selama 20 tahun.

Sejak pertengahan tahun 2000, Prabowo dilarang menginjakkan kaki di Amerika. Ia bahkan tidak dizinkan pergi ke Boston (AS) untuk menghadiri wisuda putranya.

Pada saat itu, Prabowo dituduh terlibat dalam kekerasan mematikan, namun Prabowo membantahnya.

Baca juga: Beredar Foto Ayu Ting Ting Gandengan Tangan Dengan Pria Diduga Adit Jayusman, Fix Jadi Calon Suami?

Baca juga: FK UGM Sowan ke Sri Sultan HB X, Kenalkan GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 Murah Meriah

Baca juga: Cara Atasi Rambut Rontok dengan Hair Serum Dibawah Rp 100 Ribu - Produk Natur, Safi dan Miranda

Kemudian hampir setahun lalu ketika Prabowo menjabat sebagai menteri pertahanan, Amerika mencabut sanksi tersebut.

Sebagai jebolan militer dan orang yang memiliki pengaruh kuat, konon Prabowo adalah sosok yang dinantikan China dan Rusia.

Kini usai boikot itu dicabut, Amerika justru mendekatinya, menurut 24h.com.vn, Prabowo akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan Amerika.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia, negara tersebut dianggap AS sebagai "sekutu strategis" di kawasan Indo-Pasifik.

Indonesia juga memahami "pentingnya AS" dalam memastikan kawasan yang damai dan stabil.

Pencabutan sanksi terhadap Prabowo dianggap sebagai upaya Amerika untuk menangani militer berpengaruh dan pertumbuhan ekonomi China di wilayah tersebut.

Ronodipuro, juru bicara Prabowo, mengatakan Menteri Pertahanan Indonesia akan "membahas masalah militer dan kerja sama antara kedua negara", dalam pertemuan dengan Mark Esper.

"AS selalu memainkan peran penting dalam memperoleh dan meningkatkan persenjataan pertahanan strategis Indonesia. Dalam kondisi saat ini, hubungan kedua negara akan terus ditingkatkan, " ujar Ronodipuro.

Tidak jelas apakah kunjungan Prabowo ke AS akan dilakukan sebelum atau sesudah pemilihan presiden.

"Menghapus sanksi saat ini memang aneh, tapi tetap saja kabar baik bagi Pak Prabowo. Pencabutan sanksi AS terlihat jelas untuk kepentingan hubungan bilateral dalam konteks pengaruh China yang semakin meningkat di kawasan," kata Zachary Abuza, profesor di National War College (AS).

Tidak ada negara yang ingin memilih sisi antara China atau AS saat ini.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved