Virtual Bike Masih Berlangsung, Ini Tips dari Lotus MTB dan Filosofinya
Rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan masih berlangsung. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Provinsi Jambi masih mengadakan
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Nani Rachmaini
Virtual Bike Masih Berlangsung, Ini Tips dari Lotus MTB dan Filosofinya
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan masih berlangsung. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Provinsi Jambi masih mengadakan rangkaian acara, di antaranya Virtual Bike.
Pada obrolan bersama Tribun Jambi yang disiarkan secara daring kali ini, Ketua Komunitas Lotus MTB, Rahmat Kurniawan Hutagalung memberikan tips kuat bersepeda, Rabu (14/10/2020).
Kata pria yang akrab disapa Raja itu, ketahanan fisik dan kemampuan sepeda menjadi di antara faktor yang akan memengaruhi performa saat bersepeda.
"Kita mesti menyesuaikan dengan kemampuan fisik."
"Jenis sepeda dan perangkatnya juga berpengaruh," katanya.
Ada beberapa tips yang dia sampaikan sebelum gowes.
Mulai dari mencukupkan asupan, latihan rutin, hingga memastikan kondisi sepeda.
Perlu diketahui, Virtual Bike ini merupakan rangkaian dari kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang diinisiasi OJK Perwakilan Jambi.
Kepala OJK Jambi, Endang Nuryadin melalui Kasubag Pengawasan Perbankan OJK Jambi, Novian Suhardi menjelaskan, inklusi keuangan merupakan hal yang berkaitan dengan tingkat partisipasi publik terhadap produk-produk di OJK.
Saat ini, di Indonesia masih berada di angka 75 persen, dan Provinsi Jambi masih di bawah rata-rata nasional.
Pada 2024 mendatang, inklusi keuangan akan mencapai 90 persen.
Saat ini usia OJK telah memasuki 9 tahun.
Novian menjelaskan, itu juga yang menjadi alasan penetapan rute virtual bike dengan kategori 9 km, 24 km, dan 90 km.
"Jadi, 9 itu artinya ulang tahun kesembilan OJK, 24 artinya 2024, dan 90 itu artinya mencapai 90 persen," ulasnya.
Selain meningkatkan inklusi keuangan, OJK juga berupaya meningkatkan literasi keuangan, khususnya di Jambi.
Novian berharap, melalui Bulan Inklusi Keuangan ini, OJK akan semakin dikenal dan partisipasi masyarakat Jambi semakin tinggi.
Selain Virtual Bike, perlombaan lain yang diadakan juga ada lomba video pendek dan artikel.
Informasi lebih lanjut, dapat didapat melalui Tribun Jambi, Kantor Otoritas Jasa Keuangan, juga melalui telepon 0741-5912994.
Kiat Kuat Bersepeda Komunitas Lotus MTB, Rutin Gowes 80 Kilometer
Menjaga stamina pada masa pandemi Covid-19 menjadi satu di antara hal penting bagi masyarakat.
Olahraga menjadi cara yang paling banyak dipilih untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, termasuk bersepeda.
Kali ini Tribunjambi.com berkesempatan mewawancarai Komunitas Lotus MTB, salah satu komunitas sepeda yang ada di Jambi, didirikan sejak 2010.
Komunitas ini punya rutinitas rutinitas gowes minimal 80 kilometer per pekan.
Berikut petikan wawancara jurnalis Tribun Jambi, Mareza Sutan, bersama Ketua Komunitas Lotus MTB, Rahmat Kurniawan Hutagalung yang akrab disapa Raja, dan Sekjen Lotus MTB, Riki.
Tribun: Pada masa pandemi, sebagian masyarakat punya hobi baru, yaitu bersepeda.
Bagaimana tanggapan Lotus MTB terhadap goweser yang ramai sejak adanya pandemi Covid-19 ini?
Riki: Bisa dibilang sebagian mereka goweser pemula atau musiman.
Kadang mereka berpikirnya, capek bersepeda.
Padahal ini kan, sebuah hobi yang positif.
Jadi perlu pelan-pelan.
Diharapkan dengan niat, dari sekadar hobi justru jadi kebutuhan.
Tribun: Di Komunitas Lotus MTB, biasanya gowes rutin pada hari apa dan berapa jauh?
Raja: Biasanya kami rutin setiap Sabtu pagi, mulai pukul 06.30 WIB.
Itu rutin, tiap Sabtu.
Kalau jaraknya, kami minimal sekali gowes 80 kilometer.
Tribun: Jarak 80 kilometer, rute mana yang biasa dilalui, berapa waktu tempuhnya?
Raja: Biasanya dari Kota Jambi ke kabupaten tetangga, seperti ke Muara Bulian, sampai Kuala Tungkal.
Waktu tempuh biasanya 2-4 jam.
Tribun: Berapa jarak paling jauh yang pernah ditempuh member Lotus MTB?
Raja: Pernah ada beberapa yang ke Palembang, sekitar 258 kilometer.
Tribun: Mengingat rute Lotus MTB cukup jauh, kalangan mana saja yang tergabung di komunitas ini?
Raja: Berbagai kalangan.
Meski begitu, dari kalangan mana pun dia, ketika kita kumpul, kita adalah satu.
Kalau rentang usia, ada yang usianya 14 tahun, ada yang 67 tahun masih kuat gowes 80 kilometer.
Tribun: Selama gowes 80 km, ada tidak member yang tiba-tiba drop?
Raja: Ada. Kalau bahasa Jambi-nya, tibo-tibo ilang tenago.
Itu bisa disebabkan banyak faktor.
Bisa kurang istirahat, kurang asupan, hingga banyak pikiran.
Itu berpengaruh.
Tribun: Apa kiat-kiat supaya kuat gowes 80 kilometer?
Raja: Yang utama, fisik dulu.
Biasakan latihan untuk persiapan fisik.
Kemudian sepeda, kondisinya harus mumpuni.
Terakhir, persiapkan perbekalan.
Ini penting untuk di perjalanan.
Tribun: Ada latihan sebelum gowes jauh? Latihan seperti apa?
Riki: Jelas. Minimal selain hari rutin gowes (Sabtu), kita biasakan latihan fisik.
Misalnya, latihan sepeda sendiri, jogging, dan perbanyak asupan, seperti vitamin C, makanan kaya serat dan banyak karbohidrat, termasuk telur setengah matang dan madu.
(tribunjambi/mareza sutan)