Berita Nasional
Pernah Ramal Jokowi Akan 'Jatuh' di Juni 2020, Syahganda Nainggolan Ditangkap Polisi Kasus UU ITE
Syahganda Nainggolan dijemput petugas dari Bareskrim pukul 04.00 WIB tadi menjelang subuh di kediamannya di Depok, Jawa Barat, Selasa (13/10/2020).
TRIBUNJAMBI.COM - Dulu pernah meramal Presiden Jokowi akan jatuh/lengser pada Juni/Juli 2020. Ramalan Syahganda Nainggolan itu ternyata terbukti meleset.
Namun mengapa Direktorat Tindak Pidana Siber Mabes Polri kini malah menangkap anggota Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tersebut?
Syahganda Nainggolan dijemput petugas dari Bareskrim pukul 04.00 WIB tadi menjelang subuh di kediamannya di Depok, Jawa Barat, Selasa (13/10/2020).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono menambahkan, Syahganda diduga melanggar UU ITE.
Kendati demikian, belum ada informasi lebih lanjut perihal kasus yang berujung pada penangkapan Syahganda tersebut.
Baca juga: Syahganda Nainggolan Ditangkap Polisi, Dituding Ingin Gulingkan Jokowi Kini Terjerat UU ITE
Baca juga: Jokowi Akan Dilengserkan? FPI, GNPF, PA212 Demo UU Cipta Kerja di Istana, Polisi Buru Penyebar Hoaks
Baca juga: Daftar 12 Kabupaten Kota Yang Jadi Prioritas Jokowi Untuk Penanganan Covid-19
Sebelumnya, polisi juga mengamankan Ketua Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Medan serta 2 orang lainnya terkait aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Medan yang berlangsung rusuh.
Kabar penangkapan Syahganda Nainggolan mengejutkan para rekan aktivis, mengingat dilakukan jelang aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.
Ketua Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Iwan Sumule dalam akun Twitternya mengkonfirmasi tentang penangkapan rekannya itu.
"Saya sangat terkejut mendengar kabar bhw subuh tadi sekitar jam 04an tlah terjadi penangkapan terhadap Bung @syahganda Nainggolan," tulisnya dikutip Wartakotalive.com, Selasa (13/10/2020).
ProDem meminta agar polisi membebaskan Syahganda dan berhenti menangkapi aktivis yang bersuara kritis.
Sosok Syahganda bukan asing lagi di kalangan aktivis. Sehari-harinya Syahganda adalah Direktur Sabang-Merauke Circle, sebuah lembaga kajian politik dan kebijakan.
Anggota dewan pengarah Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Pusat ini pernah muncul ke permukaan ketika namanya disebut-sebut mengelola akun twitter anonim @Triomacan2000 yang twit-twitnya sempat menghebohkan jagat politik Indonesia di 2012.
Namun, tuduhan itu lagsung dibantah Syahganda Nainggolan. Dalam sebuah wawancara seperti dikutip Tribunnews, dirinya bukan tipikal orang yang biasa menggunakan twitter untuk pendapat, analisa, dan komentar. Apalagi menggunakan nama atau dengan menyembunyikan identitas asli.
Baca juga: Daftar Lagu Dangdut Eny Sagita dan OM Sagita, dari Assololley, Prei Oplosan hingga Balungan Kere
Baca juga: Teman Suami Kirim WhatsApp Minta Izin Tiduri Istri Rekannya, Kisah Viral di Media Sosial Facebook
Baca juga: Harga Kawasaki W175, W175 Cafe dan W175 TR Oktober 2020 - Tipe W175TR Rp 29 Jutaan
Untuk mengungkapkan pendapat publik, ia kerap mewakili institusi SMC atau mengatasnamakan lembaga resmi lainnya, yang sejauh ini dikomunikasikan dalam ruang terbuka dan melalui penyampaikan di media massa umum.
Saat sejumlah tokoh nasional seperti Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Syahganda juga ikut berkiprah di sana.