Massa Penyusup Datang Saat Demo Massa FPI dan GNPFI MUI, Buat Onar Hingga Lempar Bola Kasti Beracun
ada penyusup selama unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja bukan isapan jempol. Terbukti saat massa FPI dan GNPFI MUI mulai membubarkan diri pukul 15.45 W
Tim Gegana Polri sudah dikerahkan untuk menyelidiki bahan kimia tersebut.
Sesaat massa anarko mulai ambil alih unjuk rasa, sebuah bola kasti ditemukan oleh petugas Provost Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Siregar, Selasa (13/10/2020).
Sebelumnya bola kasti itu sempat dipegang oleh anggota polisi lain. Setelah disentuh, polisi itu alami sesak nafas.
Baca juga: Mistis, Ratusan Mahasiswa Bungo Geruduk Kantor DPRD, 2 Mahasiswa, Polwan, Satpol PP Kesurupan
Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.
"Iya sedang kami selidiki. Sedang kami selidiki apakah bahan kimia atau bukan. Ini dalam pendalaman dari anggota jibom dan Gegana, ini sedang kami dalami," ujar Nana ditemui di depan halte Bank Indonesia di Jalan MH Thamrin, Selasa (13/10/2020).

Sebelumnya Siregar, menggunakan sepatu yang telah rusak untuk mengambil bola yang diduga mengandung bahan kimia itu.
"Ini jangan dipegang, berbahaya sepertinya ada bahan kimia," ujar Siregar.
Baca juga: Daftar Harga HP Samsung Oktober 2020 Lengkap dari seri Termurah Rp 1 Jutaan hingga Seri Flagship
Bola itupun segera diserahkan ke tim polisi untuk kemudian diserahkan ke tim Jibom.
500 Perusuh Diamankan
Sebanyak 500 perusuh yang menyusup di aksi unjuk rasa ditangkap polisi.
Mereka diduga merupakan kelompok anarko yang berstatus mahasiswa dan pelajar.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di tengah pengamanan kerusuhan di Patung Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.
Baca juga: Ketahuan Congkel Kotak Amal, Remaja di Bawah Umur di Kotabaru Kota Jambi Dihajar Massa
Nana mengatakan, pihak aparat melakukan pembubaran dan penangkapan saat massa anarko mulai mengambil alih unjuk rasa.

Mereka melempari aparat dengan batu di saat massa aksi legal mulai membubarkan diri.
"Anak-anak anarko inilah yang bermain. Kemungkinan ada sekira 600 anarko yang berupaya provokasi," ujar Nana di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020).