Tips dan Cara Menghindari Gendam atau Hipnotis, dari Pakar Krimologi, Ada Lima Kiat yang Dilakukan

Dijelaskan, tindak kejahatan menggunakan hipnotis adalah penyalahgunaan dari ilmu hipnotis. Berdasar pengalamannya, hipnotis selalu

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Ilustrasi.(Foter.com)
Ilustrasi Gendam 

TRIBUNJAMBI.COM - Kejahatan dengan modus gendam dan hipnotis masih marak di negeri ini. Berikut tips selamat dari kejahatan modus kuno ini, dari kriminolog Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Budi Wisaksono.

Dijelaskan, tindak kejahatan menggunakan hipnotis adalah penyalahgunaan dari ilmu hipnotis. Berdasar pengalamannya, hipnotis selalu diajarkan dengan embel-embel tidak boleh dipakai untuk kejahatan.

"Bahkan biasanya, sang guru (pengajar hipnotis) juga memagarinya dengan mengatakan bahwa sekali itu digunakan dengan niat untuk melakukan kejahatan dan merugikan orang lain, maka hipnotism akan gagal alias tidak mempan, atau sesudah itu dia tidak dapat menggunakannya lagi," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/10/2020).

Budi kemudian membagikan lima kiat yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari tindak kejahatan yang menggunakan hipnotis:

Masih Ingat Regina Idol? Lama Tidak Tampak di TV, Ternyata Baru Dilamar di Atas Kapal Pesiar

Pentingnya Menabung Bagi Generasi Milenial, Rangkaian Bulan Inklusi OJK Hadirkan Hari LIDA

1. Hindari orang yang mencurigakan

Langkah awal dalam usaha menjaga diri dari tindak kejahatan hipnotis adalah dengan cara tidak mau menanggapi orang lain yang tidak dikenal, saat sedang di jalan atau tempat umum.
"Apalagi kalau jaraknya dekat. Kalau pun sempat menanggapi, jangan sampai terlalu serius menanggapinya, apalagi untuk jangka waktu yang agak lama," kata Budi.

2. Hindari kontak mata

Budi mengatakan, agar terhindar dari hipnotis, salah satu caranya adalah dengan menghindari kontak mata dengan pelaku, atau orang mencurigakan yang tiba-tiba mengajak bicara. "Pertama, adalah dengan berusaha tidak menatap mata penghipnotis, dan berusaha tidak mau mendengarkan kata-katanya, dengan cara menutupi telinga," kata Budi.

3. Menjauh atau menjaga jarak

Setelah menjaga kontak mata, Budi menyarankan masyarakat untuk menghindar atau menjauh dari orang yang dirasa mencurigakan. "Kedua, yang paling aman adalah pergi menjauh untuk menghindari yang bersangkutan," ujar dia.

Serapan Anggaran Harus Segera Dinaikkan, Haryadi: Neraca Perdagangan dan NTP Jambi Masih Baik

4. Jangan sampai ditepuk atau dipegang

Budi mengingatkan, jika terjadi kontak dengan orang tidak dikenal, sebisa mungkin harus menjaga diri agar tidak sampai ditepuk atau dipegang. Karena hipnotis kebanyakan dimulai dengan cara ini.
"Jangan sampai dapat ditepuk atau dipegang. Jika akan diberi sesuatu oleh orang tak dikenal, jangan diterima," kata Budi.

5. Berteriak minta bantuan

Jika cara-cara di atas sudah dilakukan, namun pelaku atau orang yang mencurigakan masih tetap memaksa untuk melakukan kontak, Budi menyarankan masyarakat untuk meminta bantuan kepada orang di sekitar.

"Kalau sepertinya orangnya tetap insist atau agak memaksa, segera berteriak minta bantuan orang atau pergi mencari atau menuju petugas (polisi, satpam, atau pun anggota TNI)," kata Budi.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved