Penanganan Covid
Puskesmas di Muarojambi Keliling Lakukan Rapid Test, Sasar Warga dengan Riwayat Kontak Pasien Covid
Semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Muarojambi telah melakukan kegiatan rapid test secara keliling kepada masyarakat
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Nani Rachmaini
Memastikan Masyarakat Memiliki Kontak Erat dengan Pasien Covid-19, Puskesmas di Muarojambi Lakukan Rapid Test Secara Keliling
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hasbi Sabirin
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Muarojambi telah melakukan kegiatan rapid test secara keliling kepada masyarakat yang pernah kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Guna dilakukan hal tersebut untuk menginventarisir atau mengidentifikasi siapa-siapa yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Seperti yang disampaikan oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Muarojambi Afifudin apa yang dilakukan pihak Puskesmas tersebut guna mengunjungi rumah dan tempat tinggal pasien terkena kasus Covid-19.
"Tujuannya kita hanya memastikan berapa jumlah orang yang berkontak dengan kasus positif dan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, apakah ada tanda klinis atau lainnya, seandainya terindikasi maka diperlukan untuk perawatan di Rumah Sakit," jelasnya pada tribunjambi.com, Kamis (8/10/2020).
Afifudin juga menyampaikan mereka telah gerakkan semua Puskesmas di wilayah Muarajambi untuk melakukan kegiatan ini dalam rangka meminimalkan segera penularan terhadap masyarakat banyak.

Kegiatan ini juga kita sangat memerlukan peran aktif masyarakat memberikan informasi yang benar yang pernah kontak dengan kasus positif.
Ketika ada mendapatkan hasilnya reaktif itu akan kita dilakukan uji swab, dan diminta kepada yang bersangkutan untuk isolasi mandiri selama 14 hari," tuturnya.
Kegiatan ini sudah dilakukan oleh semua pihak Puskesmas sejak awal dan kegiatan iniasih dilakukan sampai sekarang.
Pasien Covid-19 Keluhkan Makanan, Ini Penjelasan Dinkes & Pihak RSUD Ahmad Ripin Muarojambi
Terkait keluhan makan dan minum terhadap pasien Covid-19 yang sedang di isolasi di RSUD Ahmad Ripin Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, sudah memiliki kecukupan asupan gizi.
Sebelumnya cuitan curhatan pasien yang diisolasi mengeluh makanan untuk pasien Covid-19 ala kadarnya, terbantahkan oleh Dinas Kesehatan dan pihak RSUD Ahmad Ripin Kabupaten Muarojambi.
Seperti yang disampaikan Afifudin Kabid P2P Dinas Kesehatan Muarojambi mengatakan sebenarnya untuk makan minum petugas dan pasien Covid-19 sudah di alokasi penggunaan anggaran yang dikelola oleh umah sakit Rumah Sakit sudah terpenuhi asupan gizinya.
Terkait dengan misalnya ada beberapa menu yang mungkin sedikit dikeluhan itu sangat-sangat individual masing-masing orang, misalnya orang tersebut biasanya makan high class, tiba-tiba di RS hanya makan telur.
"Yang jelas rumah sakit enggak mungkin ngasih makanan yang tidak ada asupan gizinya, karena komponen rumah sakit mengatur baik dari asupan gizi saya rasa tidak mungkin makan telur melulu, selain itu ada pertimbangan indikasi medisnya," kata Afif pada Rabu (7/10/2020).
Sementara direktur RSUD Ahmad Ripin dr Ilham saat dikonfirmasi terkait pelayanan dan makan dan minum pasien mengatakan dalam hal penanganan Covid-19, dalam pelayanan sudah maksimal, ia juga sifatnya hanya menerima barang jadi dari untuk fasilitas dari dana APBD,sebagai pengelola pihak Dinkes.
Kami ini hanya menerima dan meminta sesuai kebutuhan, seperti alatkes, vitamin atau apapun untuk pasien dan petugas, kami usulkan, setelah itu kami terima dalam bentuk begitu lah mekanismenya," kata Ilham.
Ia juga mengatakan untuk makanan pasien mereka rumah sakit punya ahli gizi yang sudah mengatur menu sesuai standarnya gizi pasien Covid-19.
"Pasien kita karena banyak yang OTG, mungkin tidak cocok nasi biasa atau standar nasi bungkus termasuk porsinya mungkin kurang. Kalau dirawat di BKD mungkin bisa lebih bebas standar gizinya," jelasnya.
Pasien Cocid-19 yang dirawat di RS selain mendapatkan makanan yang bergizi, ada vitamin C, dosis tinggi, susu, dan snak dan obat.
Tanggapan RSUD Ahmad Ripin
Menanggapi adanya pasien positif Covid-19 yang diisolasi di RSUD Ahmad Ripin menyampaikan keluhan tentang fasilitas dan layanan tidak sesuai protap kesehatan.
Hal itu ditanggapi oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Muaro Jambi Afifudini.
Ia mengatakan cara penanganan terhadap pasien yang diisolasi tersebut sudah dengan standar medis.
"Apa yang disampaikan pasien tersebut seakan tidak pernah diperiksa oleh dokter spesialis itu nggak bener, dokter spesialis kita dapat laporan bahwa jaganya hari apa siapa menjaga kemudian hasil kegiatan sudah tertata rapi di dalam setiap family folder," jelasnya, Rabu (7/10/2020).
Ia juga mengatakan menurut teman-teman yang sekarang lagi diisolasi di RSUD Ahmad Ripin tidak sesuai layan dan protokol kesehatan itu tidak benar juga.
"Rumah sakit sudah dilakukan sesuai dengan prosedur medis,memang adanya keluhan secara individual its ok lah, dengan adanya cuitan seperti ini, kita akan khawatirkan nanti masyarakat memandang bahwa layanan di Rumah Sakit benar-benar kurang, namun kenyataan tetap sesuai SOP, " kata Afifudin.
Semua pasien yang di isolasi tersebut memang semuanya ORG, penanganan nya tidak membendakan degan pasien lainnya, tetapi tidak seperti yang mereka sampaikan.
"Mereka juga sudah ada di siapkan rumah perawatan tersendiri bebas dari penyakit yang lain infeksi, mereka juga ada jemuran,ada pemberian obat itu sesuai dengan indikasi medis," ucapnya.
Kemudian kondisi ruangan yang memang ditutup saat digembok itu bukan berarti pihak dinkes membatasi gerakan mereka.
"Memang aturan bahwa supaya memungkinkan yang kebiasaan merokok di luar kemudian ngobrol-ngobrol di luar itu sudah mulai dibatasi," sebutnya.
Guna ruangan digembok untuk memperbanyak waktu istirahat mereka, dan berharap kasus ini cepat segera baik perbaikan tubuhnya tidak sampai pada menunjukkan gejala-gejala yang memburuk.