Advertorial
Peran Mangrove Terhadap Perekonomian Masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Pemerintah telah mengambil kebijakan pada pengelolaan keuangan negara melalui aksi penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional.
TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintah telah mengambil kebijakan pada pengelolaan keuangan negara melalui aksi penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional.
Dengan fokus pada belanja untuk kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net), dan pemulihan perekonomian termasuk untuk dunia usaha dan masyarakat yang terdampak pada pandemi saat ini.
Serta menjaga stabilitas sektor keuangan. Kebijakan tersebut diwujudkan melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Program PEN tersebut merupakan respon kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah dalam upaya untuk menjaga dan mencegah aktivitas usaha agar tidak memburuk. Mempercepat pemulihan ekonomi nasional, serta untuk mendukung kebijakan keuangan negara.
• Mantan Istri Vicky Prasetyo Tagih Hutang, Juga Ancam Melaporkan Jika Tak Lunasi, Berikut Besarannya
• Amien Rais Dirikan Partai Ummat, Ini Daftar Petinggi PAN yang Pindah Gerbong, Siapa Saja?
• VIDEO Update Harga Sembako di Pasar Angso Duo Hari Ini, Cabai Merah Rp 38 Ribu per Kilogram
Satu program PEN di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dilaksanakan melalui kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove.
Indonesia memiliki sebaran mangrove seluas 3.311.207 ha yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan, yang diantaranya seluas 637.624 ha termasuk dalam kondisi kritis dan perlu dipulihkan kondisi ekosistemnya.
Mangrove merupakan ekosistem yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan pasang surut air laut.

Sebagai kumpulan vegetasi endemik yang hidup di antara transisi daerah laut dan daratan di kawasan pesisir, keberadaan ekosistem atau hutan mangrove menjadi penting sebagai sabuk hijau bagi area pesisir dan sekitarnya, yang sekaligus memberikan multifungsi secara fisik, ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan bagi masyarakat dan kawasan pesisir.
Hutan mangrove menjadi salah satu sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir. Pada masa pandemi ini masyarakat sangat merasakan dampak penurunan ekonomi.
• VIDEO Viral di Media Sosial, Detik-detik Penampakan Sosok Buaya Putih di Sungai Brantas Kota Kediri
• Pengakuan Demian Aditya Saat Tidur Dengan Istri Sara Wijayanto, Sering Ditendang dan Dipukul
• Sinopsis Record of Youth Episode 8 dan Preview Episode 9, Berhasilkah Tae Su Menjatuhkan Hye Jun?
Oleh karena itu, melalui kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove ini diharapkan dapat menjadi stimulus perekonomian bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove dan sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove” ini selain sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional, sekaligus menjadi bagian dari upaya pengendalian perlindungan dampak perubahan iklim secara fisik khususnya mitigasi bencana alam (tsunami), pemanfaatan ekonomi secara berkelanjutan, keberpihakan kepada masyarakat,” ujar Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Batanghari, Sam Karya Nugraha.

Perlunya keterlibatan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan dan mendorong peran serta masyarakat pada Program PEN ini.
Provinsi Jambi tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur melalui kegiatan RHL telah melakukan penanaman perdana mangrove oleh Bupati Tanjung Jabung Barat Safrial bersama dengan Kepala BPDAS-HL Batanghari Jambi.
Adapun total lahan yang menjadi target penanaman mangrove sebanyak 200 Ha.
Hutan mangrove merupakan bagian dari vegetasi yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS). Diperlukan suatu wadah yang dapat fokus memperhatikan kelestarian DAS.
• Mantan Bos Agum Gumelar di Intelijen, Ali Moertopo Cetak Para Jenderal Andalan Indonesia
• Dampak Covid-19 Warga Seberang Jarang Bepergian, Ojek Ketek Jadi Sepi Penumpang
• 10 HP Gaming Rp 3 Jutaan dengan RAM Diatas 4GB - Realme, Pocophone, Vivo, Samsung, Oppo