Meski Permintaan Turun, Pembuat Perahu di Seberang Kota Jambi Masih Bertahan

Terlebih keadaan pandemi seperti sekarang ini membuat pendapatan mereka semakin terpuruk.

Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/widyoko
Junan (58) satu di antara beberapa pembuat perahu di Tanjung Raden, Kelurahan Pasir Panjang, Seberang Kota Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sejumlah pembuat perahu di Seberang Kota Jambi masih bertahan meski permintaan perahu khas Sungai Batanghari itu terus menurun.

Terlebih keadaan pandemi seperti sekarang ini membuat pendapatan mereka semakin terpuruk.

"Saya sempat tidak mendapatkan pemasukan waktu awal-awal pandemi. Baru ini datang lagi pesanan bikin perahu," ungkap Junan (58) satu di antara beberapa pembuat perahu di Tanjung Raden, Kelurahan Pasir Panjang, Seberang Kota Jambi, Sabtu (3/10/2020).

Ia mengatakan sudah lebih dari empat bulan ia tidak mendapat pesanan perahu.

Reaksi Nia Ramadhani Kebingungan Bedain Pisang Matang dn Mentah, Sampai Panggil Ajudan Pribadi

Tenaga Medis: Kalau Tidak Percaya Covid-19, Yuk Saya Antar Tur Melihat Orang Berjuang Hidup dan Mati

Inilah Sosok yang Diduga Tularkan Covid-19 ke Donald Trump, Sang Ajudan Cantik Bernama Hope Hicks

"Selain membuat perahu, kan saya juga membuat lain-lainnya yang dari kayu juga. Seperti meja, kursi, lemari, pintu, jendela, dan masih banyak lagi. Jadi dari situ adalah sedikit-sedikit pendapatan," katanya.

Bapak yang mengaku sudah membuat perahu sejak 1975 ini mengatakan harga perahu yang dijual ini ia patok mulai harga Rp 7 juta - Rp 35 juta.

"Untuk perahu ketek saya jual itu Rp 7 juta - Rp 9 juta. Untuk perahu pompong saya jual menurut tonasenya. Pernah saya bikin itu paling mahal Rp 35 juta dengan mampu membawa beban sampai 16 ton," bebernya.

"Soal harga bisalah kita diskusikan. Kami di sini itu sering membantu tukang ojek ketek. Jadi kami biasa menyesuaikan bahan baku untuk harganya," kata Junan.

Waktu pembuatan perahu sendiri bisa ia kerjakan dari satu minggu hingga satu bulan pengerjaan.

"Kalau perahu ketek kecil, bisalah seminggu. Tapi kalau yang besar-besar itu sebulanan," ungkapnya.

Selanjutnya ketika Tribun Jambi tanyakan soal pendapatan, Junan sedikit kebingungan menjawab, terutama saat kondisi pandemi seperti sekarang.

"Berapa ya, baru ini saya dapat permintaan buat perahu lagi. Mungkin kita ngomong sebelum korona sajalah. Sebelum korona ini pendapatan tidak menentu. Kadang kalau ramai dalam sebulan itu ya bisalah mencapai ratusan juta," ujarnya.

Lalu ia berharap kepada pemerintah agar cepat menangani korona yang terus meningkat.
"Harapan pembuat perahu seperti kami ini ya semoga keadaan cepat pulih lagi. Yang datang ke sini makin ramai," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved