Pelaku Perampokan Toko Emas di Mayang Masih Diburu, Korban Rugi Rp 2 Miliar
perampokan Toko Emas Sinar Gemilang, yang berada di kawasan Jalan KH Ismail Malik, Pasar Villa, Kenali, Mayang Mangurai belum terungkap
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rahimin
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Aryo Tondang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kasus perampokan Toko Emas Sinar Gemilang, yang berada di kawasan Jalan KH Ismail Malik, Pasar Villa, Kenali, Mayang Mangurai beberapa bulan lalu belum terungkap.
Dalam kasus ini, dua kilogram emas, senilai kurang lebih Rp2 miliar raib dibawa komplotan perampok yang diduga berjumlah empat orang.
Aksi komplotan pelaku tersebut tergolong nekat, selain beraksi di siang bolong, pelaku juga menggunakan senjata api, dan mengeluarkan sekira kurang lebih 10 tembakan.
• Rupanya Ucapan Nathalie Holscher yang Ini Bikin Sule Langsung Jatuh Cinta: Aku Akan Lebih Serius!
• Resmi Mundur dari Ketua DPRD Tanjabbar, Mulyani Siregar: Ini Pergi untuk Kembali
• iPhone 12 Dirilis Bulan Depan dan Dibanderol Rp 10 Jutaan, Update Harga Apple iPhone September 2020
Jon, pemilik toko mengaku sempat ditodong pakai senjata, sementara seorang pedagang dan anaknya yang berusia 10 tahun, yang bersebelahan dengan toko emas tersebut, harus dilarikan ke rumah sakit, lantaran terkena serpihan peluru pelaku.
Tiga bulan berlalu, Polresta belum berhasil mengungkap komplotan perampok tersebut. Hingga saat ini, pihak kepolisian mengaku masih terus melakukan pengembangan dan penyelidikan.
"Kita masih terus melakukan penyelidikan, dan terus melakukan pengembangan," kata Kasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Handres, Senin (28/9).
• Cara Buka Deposito Online di Bank Danamon, Ikuti Petunjuk Berikut Ini
• Cara Menurunkan Berat Badan Ala Dewi Hughes, Okky Lukman, Tina Toon, Rina Gunawan, Gracia Indri
• Wajar Jika Meggy Wulandari Kepincut, Suami Barunya Ternyata Pegang Jabatan dan Pengusaha Kaya Raya!
Handres, yang baru menjabat sebagai Kasat Reskrim Polresta Jambi, mengaku telah mengantongi sejumlah perkembangan terkait kasus tersebut.
Namun demi kepentingan penyelidikan, pihaknya belum dapat memberi informasi lebih.
"Kita sudah dapatkan perkembangan terbaru, namun itu belum bisa kita sampaikan," turup Handres.
