Meski Kehilangan Anak dan Ajudannya, Jenderal TNI AH Nasution Behasil Lolos Dari Pasukan G30S PKI
Namun saat penculikan itu berlangsung, putri bungsunya, Ade Irma Suryani yang berusia 5 tahun malah tertembak ketika hendak dibawa ke tempat aman oleh
Nasution yang awalnya ingin menjadi guru pun lama-lama tertarik ke dunia politik.
Nasution membaca banyak buku karya Soekarno bersama teman-temannya.
Setelah itu ia kembali ke tanah kelahirannya dan mengajar di Bengkulu.
Setahun setelahnya, Nasution pindah ke Tanjung Raja dekat Palembang untuk mengajar.
Pada 1940, saat Belanda menjajah Indonesia, Nasution bergabung dalam korps perwira cadangan kolonial Belanda.
Nasution berpikir itu adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan pelatihan militer.
Nasution kemudian dikirim ke Akademi Militer Bandung untuk pelatihan dan pada 1940 dipromosikan menjadi kopral, lalu menjadi sersan.
Nasution diangkat menjadi perwira di Koninklijk Nederlands-Indische Leger (KNIL).
Karier Nasution terus meningkat, di antaranya menjadi Wakil Panglima Besar di Yogyakarta (1948), Panglima Komando Jawa (1948-1949), lalu KSAD (1949-1952 dan 1955-1962).
Serta Menteri Keamanan Nasional (1959-1966), Wakil Panglima Besar Komando Tertinggi (1962-1963 dan 1965) hingga Ketua MPRS (1966-1972).
• Alasan Mengharukan di Balik Tangis Ibunda Sule, Dikenalkan ke Nathalie Holscher, Sosok Calon Mantu
• Ada yang 80 Hari Terombang Ambing Di Lautan, Berikut Deretan Nelayan yang Pernah Terapung Dilautan
• Sule Blak-blakan Siapa Nathalie Holscher ke Anak-Anaknya, Sikap Rizky Febian Jadi Sorotan
Nasution meninggal dunia pada 6 September 2000 di Jakarta setelah menderita stroke yang kemudian koma.
Sumber : Tribunjakarta.com dhttps://jakarta.tribunnews.com/2020/09/29/mengenal-sosok-jenderal-tni-ah-nasution-lolos-dari-penculikan-g30s-pki?page=all.