Berita Tanjab Timur
Sudah 84 Tower yang Dibangun, Tapi Masih Ada Wilayah di Tanjabtim yang Masuk Blank Spot
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Tanjabtim Hermantoni, saat dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (25/9/2020) mengatakan, di Ka
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Jaringan internet dan seluler sangat diharapkan warga di tiga desa di Kecamatan Sadu.
Namun masih ada wilayah yang masuk dalam kategori blank spot atau tak tersentuh sinyal seluler.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Tanjabtim Hermantoni, saat dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (25/9/2020) mengatakan, di Kabupaten Tanjabtim terdapat 23 titik masih blank spot.
"Sampai saat ini Diskominfo mendapat konfirmasi dari provider bahwa ada sebanyak 9 titik yang akan dibangun tower jaringan seluler pada tahun 2021," ujarnya.
• Dewan Minta Bupati Muaro Jambi Prioritaskan Perbaikan Sekolah yang Rusak Berat Pada APBD 2021
• VIDEO: Peringatan Dini BMKG Besok Akan Gelombang Tinggi Capai 6 M di Samudra Hindia Barat Bengkulu
• Sosok Dekat Rizky Billar Blak-blakan Ungkap Perubahan Sikap Setelah Dekat dengan Lesty Kejora
Sembilan wilayah itu yakni di Kelurahan Nipah Panjang II, Desa Labuhan Pering, Desa Jatimulyo (Jalur Dendang), Desa Rantau Rasau II (Dusun Pematang Mayan), Desa Kota Raja, Desa Tri Mulyo, Desa Sukamaju (Geragai), Talang Asai Nibung Putih dan Polsek Sabak Barat (Kelurahan Parit Culum II).
"Mudah-mudahan selain di Sembilan titik itu, para Provider yang lain juga bisa ikut membangun tower jaringan seluler di Kabupaten Tanjabtim," ujarnya.
Lanjutnya, untuk saat ini daerah yang masih banyak terdapat area Blank Spot yaitu di Kecamatan Sadu. Seperti di Desa Sungai Benuh, Labuhan Pering dan Desa Sungai Cemara.
Namun, tidak menutup kemungkinan, bahwa di daerah perkotaan juga masih banyak area yang Blank Spot.
"Daerah yang terisolir, memang masih banyak area yang Blank Spot. Maka kita ajukan ke Pusat melalui Provider. Tetapi, di daerah perkotaan juga ada beberapa titik yang masuk area Blank Spot," jelasnya.
Selanjutnya, Toni juga mengungkapkan, pihaknya bersedia untuk menyiapkan lahan bila ada pihak Provider yang ingin mendirikan tower.
Tentunya dengan syarat, yaitu pihak Provider harus koordinasikan dulu terkait dimana titik koordinat tower yang ingin mereka bangun.
Hal itu untuk mengantisipasi agar titik koordinat itu nantinya tidak masuk dalam kawasan Hutan Produksi atau pun LP2B.
"Kemudian sebelum dibangun, kami minta Provider sudah mengurus izin. Untuk hal ini, kami juga siap membantu untuk persoalan perizinan, agar pembangunan tower di Tanjabtim bisa cepat terealisasi," ungkapnya.
Toni juga menerangkan, untuk jumlah tower jaringan seluler yang telah dibangun di Tanjabtim saat ini jumlahnya ada sebanyak 84 unit yang tersebar di 11 Kecamatan.
"84 unit tower ini terdiri dari 10 PT, dan yang terbanyak yaitu PT. Mitratel (19), PT. Telkomsel (15), PT. TBG (14), PT. Protelindo (11) dan sisanya yaitu 7 PT lainnya," terangnya.
Dari keseluruhan tower yang ada, pembayaran retribusinya juga telah diterima rutin dan sejauh ini kerjasama antara Pemkab Tanjabtim dan pihak Provider terjalin dengan baik.
"Kami dari pihak Diskominfo mewakili Pemkab Tanjabtim juga mengucapkan terima kasih kepada para Provider yang sangat proaktif terhadap pembayaran retribusi PAD Tanjabtim," pungkasnya.