Siapa Sebenarnya Max Biaggi, Legenda MotoGP yang Dapat Julukan 'Mad Max'

Cara membalap Max Biaggi unik dan menarik, hingga mendapat julukan "Mad Max". Nama Max Biaggi sangat terkenal pada pertengahan 1990-an.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Duanto AS
Super Ball/Feri Setiawan
Max Biaggi 

Siapa Sebenarnya Max Biaggi, Legenda MotoGP yang Dapat Julukan 'Mad Max'

TRIBUNJAMBI.COM - Nama Max Biaggi sangat terkenal pada pertengahan 1990-an.

Max Biaggi merupakan satu di antara legenda MotoGP, selain Michael Doohan.

Pebalap-pebalap MotoGP pada zamannya berpikir ulang apabila harus bersaing dengannya.

Cara membalap Max Biaggi unik dan menarik, hingga mendapat julukan "Mad Max".

Jadwal Live Streaming Trans7 MotoGP Catalunya 2020 Hari Ini

Ini Prediksi Max Biaggi yang Akan Keluar Sebagai Juara Dunia MotoGP 2020

Pria bernama lengkap Massimiliano Biaggi lahir di Roma, Italia, 26 Juni 1971.

Ia pernah dicapainya juara dunia GP 250cc sebanyak 4 kali berturut-turut, yaitu pada musim balap 1994, 1995, 1996, dan 1997.

Debut di balap Grandprix motor dijalaninya tahun 1991 kelas 250cc di GP Prancis.

Juara seri pertamanya diperoleh di Sirkuit Welkom, Afrika Selatan pada GP 250cc musim balap 1989.

Max Biaggi mendapat julukan "Roman Emperor" dan "Mad Max"

Balap 500cc (1998-2001)

Pada musim balap 1998 ia pindah ke kelas GP 500, bersama Erv Kanemoto mekanik peranakan Jepang Amerika ini meraih posisi runner up di bawah Michael Doohan.

Pada 1999 dia hijrah ke tim Marbloro Yamaha Team,kali ini Kanemoto tidak bersamanya.

Bersama tim pabrikan Yamaha ini prestasi tertingginya adalah di posisi runner up.

Kali ini di bawah rival sejatinya, Valentino Rossi.

Rossi menunggangi 2 jenis motor yang berbeda.

Balap MotoGP (2002-2005)

Pada 2002 adalah era perpindahan dari motor 2-tak ke 4-tak.

Max Biaggi tetap di tim pabrikan Yamaha dengan menungganggi YZRM1.

Asmara dan Cinta Zodiak Sabtu (26/9) - Taurus Lajang Keluar dari Zona Nyaman Libra Sedih Karena Jauh

Peruntungan Zodiak Sabtu (26/9) - Gemini Hati-hati dengan Tempramenmu, Leo Emosi yang Bertentangan

Pad tahun berikutnya, membela Honda di team satelit yaitu Honda Pons dengan sponsor Camel.

Pada 2005 Max Biaggi pindah ke team pabrikan Repsol Honda di atas sadel RC211V.

Sebelum menjadi pembalap motor ia bercita-cita sebagai pemain sepak bola dan berlaga di Liga Calcio.

Pembalap berjuluk “The Roman Emperor” ini identik dengan nomor 3 yang selalu digunakan saat balapan.

Balap World Superbike, (2006-2012)

Pada 26 September 2010, Max Biaggi memastikan diri sebagai juara dunia World Superbike musim 2010.[1] Musim 2012.

Biaggi mendapatkan gelar juara dunia yg kedua hanya unggul 0.5 poin dari pesaingnya Tom Sykes.

Pada 2015, Comeback ke World Superbike

Max Biaggi kembali ke WSBK setelah 3 tahun pensiun.

Ia kembali membalap untuk tim Aprilia Racing Team menggunakan motor Aprilia RSV4 RF sebagai Wildcard.

Ia turun di seri Misano didua race tersebut Biaggi berhasil finish diposisi ke 6.

Berlanjut ke Sepang dibalapan pertama Biaggi sukses meraih podium finish ke 3 setelah menyalip Tom Sykes dipertengahan-akhir jalannya balap sekaligus menjadikan ia sebagai pencetak podiun tertua ajang WSBK diusia 45 tahun.

Tetapi sayangnya dibalapan kedua Biaggi gagal finish setelah mendapatkan senggolan dari Tom Sykes ditikungan pertama.

Biaggi juga sempat dikabarkan akan menjalani balapan terakhirnya di seri Qatar, tetapi lagi-lagi Biaggi terkena cedera.

Prediksi Max Biaggi

Tanpa Marc Marquez, MotoGP 2020 dipastikan akan menghadirkan sang juara baru.

Legenda MotoGP, Max Biaggi, memberi prediksi yang akan keluar sebagai Juara Dunia MotoGP 2020.

Setelah tujuh seri berlangsung, MotoGP 2020 dipenuhi dengan kejutan yang menarik.

Kali ini sudah memunculkan empat nama yang berpeluang menjadi juara pada tahun ini jika ditinjau dari klasemen.

Empat pembalap tersebut antara lain Andrea Dovizioso, Fabio Quartararo, Maverick Vinales, dan Joan Mir.

Keempat pembalap tersebut saat ini sudah mengumpulkan 80 poin daripada peserta MotoGP musim ini.

Dovizioso masih menjadi pemimpin klasemen dengan 84 poin, lalu diikuti Fabio Quartararo dan Maverick Vinales yang memiliki 83 poin.

Sementara Joan Mir bercokol diposisi keempat dengan mengoleksi 80 poin.

Berdasarkan empat pembalap tersebut, siapa yang dijagokan Max Biaggi menjadi juara?

Biaggi, yang merupakan pembalap Italia, lebih menjagokan Dovizioso.

"Secara romantis, alangkah lebih baiknya jika Andrea Dovizioso menjadi juara setelah 3 kali sebagai runner-up musim lalu," tutur Biaggi dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.

"Namun, Dovizioso tidak kekurangan pesaing lainnya seperti Fabio Quartararo, yang punya selisih satu poin darinya."

"Orang Perancis itu layak diperhatikan, dia tidak bercanda. Sangat menyenangkan melihat para pesaingnya. Saya juga berbicara tentang dia, Vinales, Bagnaia, dan Mir. Selanjutnya, ada Franco Morbidelli juga" katanya. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved