Nasib Malang Fitri, Tewas Digorok Suami Siri di Pinggir Jalan
Nasib malam menimpa Fitri Yanti (44). Ia tewas dengan kondisi leher digorok. • 4 Fakta Pria yang Nafsu Lihat Mama Muda di Tempat Fitness,
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengemukakan, sebelum dibunuh, pelaku mengajaknya makan malam bersama, Sabtu (29/8/2020).
Mereka berdua berboncengan. Namun, saat itu korban melihat ada benda menonjol di depan pakaian tersangka.
Saat ditanya benda apa, pelaku menjawab benda itu adalah pisau.
"Setelah dijawab itu pisau, korban mengatakan bunuh saja saya. Biar aku gak minta nafkah lagi sama kau. Ini keterangan tersangka. Seketika itu juga kemudian tersangka langsung menggorok leher korban. Itu di pinggir jalan,” kata Riko.
Pengakuan pelaku
Fery Pasaribu menjelaskan, ia membunuh sang istri siri karena sakit hati kerap dimaki dan dimintai rumah oleh korban.
“Dari keterangan awal, tersangka menyampaikan motifnya sakit hati karena sering dimaki-maki oleh korban. Pengakuan tersangka, korban minta dibelikan rumah dan tersangka belum bisa menyanggupi,” katanya.
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku rupanya telah merencanakan pembunuhan sejak seminggu sebelumnya.
“Karena itu tersangka dikenakan pasal 340 dan atau 338 KUHPIdana, anacamannya hukuman mati," ujarnya.
Tangis anak korban
Pembunuhan yang dialami Fitri Yanti menyisakan duka mendalam bagi putrinya, Rani (23).
Rani tampak menangis menuturkan jika sang ibu sempat ketakutan karena pelaku telah lama mengancam keselamatan nyawa.
Tahun 2018, pelaku bahkan pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga hingga wajahnya lebam-lebam.
• Tidak Segede Itu, Ukuran Tubuh Maria Ozawa Setelah Tak Lagi Main Film Dewasa, Standar
• Jadi Danjen Kopassus, Mantan Pengawal Jokowi Ini Naik Pangkat Mayjen TNI
• Salurkan Hobi saat Pandemi, Putri Aqilatul Azizah dan Rekannya Hunting Foto di Pemukiman Kota Jambi
• VIDEO Mengidap Penyakit Mirip Covid-19, Seorang Warga Merangin Dimakamkan dengan Protokol Kesehatan
Sebelum pembunuhan, Rani mengatakan terakhir bertemu ibunya pada Jumat (28/8/2020).
Ketika itu, ibunya berniat kembali berjualan di Pajak Halat.