Berita Nasional
Kisah Gatot Nurmantyo, Masih Bau Lumpur dan Kenakan Baret Merah Kopassus Kunjungi Makam Orangtuanya
Kisah Gatot Nurmantyo, Masih Bau Lumpur dan Kenakan Baret Merah Kopassus Kunjungi Makam Orangtuanya
Gatot akhirnya diyatakan lulus semua tahapan dan resmi diangkat menjadi keluarga besar Korps Baret Merah di pantai Permisan Cilacap, Jawa Tengah, pada 2 September 2014.
Tidak seperti “brevet kehormatan” Kopassus yang disematkan di dada sebelah kiri penerimanya, brevet pasukan komando tersebut disematkan di dada sebelah kanan Gatot, sebagai tanda ia menerimanya melalui prosedur selayaknya yang harus dilalui setiap prajurit Kopassus.
Setelah resmi menjadi prajurit Kopassus, Gatot naik helikopter dari Cilacap ke Kartosuro (Markas Grup 2 Kopassus).
Masih berbaret merah, pakai loreng, darah mengalir, masih pakai hitam-hitam samaran dan masih bau lumpur, ia langsung menuju makam kedua orang tuanya di Solo.
Di depan makam kedua orang tuanya itu ia memberi hormat dan menyampaikan, ”Ibu saya sudah menunaikan tugas.” Dan itu terjadi saat Gatot berusia 55 tahun.
Sumber: YouTube dan Majalah FORUM KEADILAN Edisi 08
Biodata Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo:
Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo (lahir di Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960; umur 60 tahun) adalah mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (2015-2017).
Dikutip Tribunjambi.com sebelumnya, Gatot merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 yang mulai menjabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman.
Ia sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.
Pada bulan Juni 2015, ia diajukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna baktinya.
Gatot bersama tokoh pemerintahan lainnya beserta para aktivis sosial bergabung dalam aksi untuk mendukung toleransi beragama selama periode unjuk rasa di Jakarta pada bulan November 2016.
Bersama dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kapolri Tito Karnavian dan aktivis Islam seperti Yenny Wahid, mereka menggalang dukungan untuk persatuan antar agama sebagai penyeimbang dari aksi unjuk rasa yang digelar sebelumnya terhadap Gubernur DKI Jakarta beragama Kristen keturunan Tionghoa, Basuki Tjahaja Purnama yang diwarnai elemen intoleransi dan Sinofobia.
Karier
Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1982, dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad. Gatot pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat),[11] Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya dan Gubernur Akademi Militer. Di bidang lainnya, Gatot juga menjabat sebagai Ketua Umum PB FORKI periode tahun 2014 hingga 2018.
Jabatan militer