Kisah Jeng Minah Gagal Nikah karena Rumah Pacar Hadap Utara setelah Hitungan Weton
Saat hubungan mulai serius, dua keluarga besar terlibat. Om, tante, bibi dan paman, kakek nenek dan garis keturunannya terlibat.
TRIBUNJAMBI.COM - Dalam tradisi Jawa lama, untuk menikah ada banyak persyaratan yang harus dilalui.
Di beberapa daerah, adat istiadat ini masih kuat dijunjung dan dilaksanakan. Satu di antaranya rumah pasangan yang akan dinikahi tidak boleh menghadap utara.
Beredar screenshoot di WhatApp, asmara Jeng Minah dan pacarnya (bukan nama asli) kandas menjelang pernikahan.
Mereka gagal menikah karena rumah pasangan menghadap utara.
• Viral Gadis Pekalongan, Pernikahan ES Gagal karena Hitung-hitungan Weton Lahir Tak Cocok
• Ramalan Zodiak Sabtu 26 September 2020: Aries Sibuk dengan Pekerjaan, Virgo Nikmati Pencapaianmu!
• Segini Harta Kekayaan Gibran dan Bobby, Selisih Jauh, Hanya Separuhnya Rp 54 Miliar
Memang seakan tak masuk diakal, tapi itulah yang terjadi.
Mereka gagal menikah karena posisi atau arah rumah pasangan dianggap tidak baik dalam adat Jawa.
Dalam screenshoot WA itu, Adhyanovic Hadi Pradipta mengirimkan thread Twitter cukup panjang.
Ia menceritakan Jeng Minah dan pacarnya sudah cocok pacaran.
Pada masa SMA, Jeng Minah memiliki seorang kekasih yang tidak kalah rupawan.
Jeng Minah cantik mirip Srikandi dan pacarnya ganteng mirip Arjuna (tokoh pewayangan yang cantik dan ganteng).
Watak Jeng Minah dan pacarnya sama-sama keras.
"Aku aja salah dikit bisa diomelin sama dia. Untungnya cantik, jadinya tak diemin," tulis Adhyanovic.
Saat hubungan mulai serius, dua keluarga besar terlibat.
Om, tante, bibi dan paman, kakek nenek dan garis keturunannya terlibat.
Memang kelihatannya mereka memiliki hubungan erat dengan keraton, sehingga memegang erat tradisi Jawa yang kental.
"Nah di sini baru muncul perkara," ujarnya.
"Ternyata indahnya hubungan mereka tetap aja ada cacatnya," tulis Adhyanovic Hadi Pradipta.
Setelah lama tak berpisah, lantaran sang penulis di Jakarta, akhirnya penulis thread bertamu Jeng Minah.
Ia bertanya ke Jeng Minah.
• Langsung Ditunjuk Prabowo, Ahmad Dhani Jabat Wasekjen Partai Gerindra, Ini Kata Suami Mulan Jameela
• Baru Sejam Ngamar, Sepasang Muda Mudi Digerebek Satpol PP Ternyata Sewa Kamar Cuma Rp 40Ribu Dua Jam
"Lho mana mas pacar?," katanya.
Wajah Jeng Minah langsung sedih.
"Lha piye to?" ujar Adhyanovic.
Ternyata, kisah asmara Jeng Minah dan sang pacar telah berakhir.
Apa sebab hubungan asmara itu telah berakhir?
Petuah simbah dari Jeng Minah (nenek dari Jeng Minah), apabila hubungan diteruskan akan semakin banyak pertengkaran rumah tangga ke depan.
Apa penyebabnya?
"Dia sambil masih sedih bilang: ndak bisa byo, (panggilanku dibyo pas SMA). Soalnya mbahku langsung ndak setuju waktu tahu rumahnya ngadep ke utara, ndak becik katanya," kata Jeng Minah.
Hitungan weton
Wuku merupakan bagian dari suatu siklus dalam penanggalan Jawa dan Bali yang berumur tujuh hari (satu pekan).
Siklus wuku berumur 30 pekan (210 hari).
Masing-masing wuku memiliki nama tersendiri.
• Restuardy Daud Dilantik Menjadi Penjabat Sementara Gubernur Jambi
• Ssssttt Diam-diam Ternyata Ryochin Sudah Pernah Datangi Rumah Luna Maya di Bali Loh
Perhitungan wuku (bahasa Jawa: pawukon) masih digunakan di Bali dan Jawa, terutama untuk menentukan "hari baik" dan "hari buruk" serta terkait dengan weton / nepton.
Ide dasar perhitungan menurut wuku adalah bertemunya dua hari dalam sistem pancawara (pasaran) dan saptawara (pekan) menjadi satu.
Sistem pancawara atau pasaran terdiri dari lima hari, sedangkan sistem saptawara terdiri dari tujuh hari.
Dalam satu wuku, pertemuan antara hari pasaran dan hari pekan sudah pasti, misalkan hari Sabtu Pon terjadi dalam wuku Wugu.
Menurut kepercayaan tradisional orang Bali dan Jawa, semua hari-hari ini memiliki makna khusus.
ES gagal menikah karena weton lahir tak cocok
Dua orang perempuan cantik urung menikah lantaran hitungan weton dengan sang pacar tak cocok.
Pertama kisah gadis Pekalongan berinisial ES yang sudah lima tahun pacaran. Kedua kisah Jeng Minah yang keluarganya memegang tradisi Jawa sangat kuat.
Begitulah yang dialami ES, gadis Pekalongan yang gagal menikah lantaran hitung-hitungan weton lahir.
Kisah cinta perempuan cantik ini menjadi pembicaraan banyak orang. Dengan tenang ia menceritakan kisah itu di media sosial.
Alumnus kampus negeri di Semarang ini menceritakan perjuangan cintanya harus kandas karena hitung-hitungan keluarga pria tak cocok dengan weton.
Sebenarnya apa itu weton?
Weton merupakan penanggalan Jawa yang dianggap ramalan.
Dalam kalender Jawa, satu pekan terdiri dari tujuh hari yang diadopsi dari kalender Islam dan lima hari pasaran Jawa.
Weton merupakan gabungan keduanya yang menunjukkan hari kelahiran seseorang.
Melalui akun Twitter @ES pada 11 Agustus 2019, ia menceritakan kisah cintanya bertepuk sebelah tangan.
Awalnya ES merasa sang pria yang sudah menjadi kekasihnya selama 5 tahun benar-benar akan menjadi suaminya.
• Ketika Gisella Anastasia Diajak Foto Bareng Gading Marten, Ibu Gempi Malah Emosi Ketika Begini
• Gisella Anastasia Buat Pengakuan Mengejutkan, Sebut Masih Sayang Gading Marten Meski Sudah Bercerai
Siapa yang tak senang, satu waktu calon mertuanya berujar jika anaknya sudah menikahi ES, keduanya akan tinggal bersama.
"Udah deket sama keluarganya, udah bicarain masa depan. Mamanya juga bilang nanti kalo nikah tinggal di sini ya," cerita ES.
"Eh putus tengah jalan. Hubungan 5 tahun. Kandas grgr weton. Ga nyangka beneran lho aku sampai sekarang," imbuh dia.
Curahan hati ES ini cukup panjang.
Hampir 4 tahun ES menjalani hubungan dengan kekasihnya sejak masa kuliah bersama.
Susah senang mereka jalani bersama.
Hingga obrolan pernikahan tak pernah jadi topik utama lagi setelah dihitung-hitung berdasar weton menurut keluarga si pria tak berjodoh.
"Ga jamin ternyata awalnya bisa sedeket apapun sama keluarganya ya, kalo jalannya ga jadi ya pisah di tengah jalan deh," beber ES.
Ia mengaku sudah dekat dengan keluarga kekasihnya dan sempat bareng keluarganya ke sana kemari.
Awalnya wisuda dan gembira bersama
Perjuangan ES luar biasa.
Sampai-sampai untuk merajut hubungan ke jenjang lebih serius melalui ikatan pernikahan, ES paling terdepan membujuk prianya untuk segera menyelesaikan sarjananya.
Tak sekadar dorongan, ES sampai membantu skripsi kekasihnya itu.
• Surat Nikah dan Akta Cerai Soekarno-Inggit Ganarsih Ditawar Rp 100 Miliar, Isi Perjanjian Nikahnya?
• Pengakuan Nafa Urbach, Sempat Mau Bunuh Diri Bongkar Masa Lalu Kelam Saat Bersama Zack Lee
"Niatnya biar cepet lulus cepet ngelamar. Biar cepet nikah," beber ES.
Selama berhubungan, ia dan kekasihnya menjalani suka dan duka bersama-sama.
Bahkan, untuk jalan kemana pun demi cinta ia lakukan, termasuk makan mi instan ketika uang di kantong tak lagi tebal.
"Bayangkan dong 4 tahun bareng pas kuliah. Udah bayangin masa depan dong pastinya," aku dia lagi.
Masa kuliah menjadi sarjana keduanya jalani, bahkan wisuda bareng.
Waktu wisuda itu ES sempat foto bareng keluarga sang kekasih.
Setelah lulus dari kuliah, ES menjalani hubungan jarang jauh.
Muncullah keinginan ES agar kekasihnya menjadi pria sejati dengan segera menikahinya.
Masalah muncul tiba-tiba dan masa depan di depan mata untuk ES menjadi seorang istri batal.
Batal? Ya, karena keluarganya terlanjur meyakini weton untuk menentukan putranya tidak berjodoh dengan ES.
"Ngga nyangka ternyata di daerah doi ada peritungan wetonweton gitu. :) yang katanya nanti bakal meninggal cepet salah satunya. Nanti rejeki susah," cerita ES.
Setahun berlalu setelah maklumat tak bisa berjodoh karena perhitungan weton, ES berusaha sabar dan menerimanya.
Seperti kabar duka yang begitu nyata, ES mencoba menjalani kehidupan dengan mengalir.
"Kita coba untuk tetap mempertahankan. Sampai akhirnya kita pasrah aja. Karna sepertinya akan begini terus ga akan ada kelanjutanya."
Seperti paku bumi yang tak bisa digoyang, demikian juga keputusan orangtua sang pacar yang pantang dicabut.
Sempat penasaran dengan perhitungan weton, ES sempat mencari tahu apa benar weton ada penangkalnya.
Tapi apa mau dikata, keputusan keluarga si pria tak bisa diganggugugat.
"Okay gapapa. Aku ga nyalahin siapapun. Ga nyalahin kalian yang masih pakek weton juga," kata ES mencoba tegar.
Dari situ ia belajar ikhlas untuk menerima: orangtuamu tak menerima aku menjadi jodohmu.
"Aku yang gak tau apa-apa masalah weton karena keluargaku gak pakai itungan weton. Semoga kita sama-sama ikhlas," ucap dia.
"Semoga kita sama-sama dapat yang terbaik, kita gak saling menyakiti, ini hanya tentang keadaan. Kita sama-sama baik tapi mungkin baiknya jika kita tidak dibersamakan," kata dia lagi.
Ketika masih menjalin kekasih dengan prianya, ES sempat menolak dijodohkan oleh orangtuanya.
ES bersekeras, kekasihnya yang sama-sama kuliah di Semarang adalah jodohnya.
Bukan jodoh yang dipilihkan orangtuanya.
Sampai akhirnya, pembelaan ES untuk tetap mempertahankan kekasihnya mampu meluluhkan hati orangtuanya.
Tapi, dasar bukan jodoh mau apalagi.
• Suami Banting Tulang Jadi TKI, Istri Malah Asyik-asyik Mesum Dengan Oknum Guru SD di Ruang Kelas
• Viral Jeng Minah Gagal Menikah karena Rumah Pacarnya Hadap Utara, karena Hitungan Weton
Kekasih yang ia pertahankan ternyata juga bukan jodohnya.
"Kalo ditanya "gimana perasaanmu?" Kalo aku jawab baik-baik aja kalian percaya ? Ehehe ya tahu lah gimana rasanya," ungkap ES.
Dibilang sayang, ia mengakuinya karena hubungan sudah terjalin lima tahun.
ES mengibaratkan hubungannya dengan kekasih seperti makanan yang jatuh belum lima menit tapi tak bisa dimakan lagi.
"Ke depannya kalo kenal cowok langsung tak tanya "di keluargamu ada itung2an weton ga?" Ha ha ha ha trauma baget. Asli ya ampun gaessssss."
"Doakan semoga aku bisa ikhlas, kuat, tabah, sabar, rajin belajar," pinta ES kepada netizen.
Itulah cerita viral tentang pasangan gagal menikah lantaran hitungan weton yang tak cocok.
Percaya atau tidak, kita kembalikan ke pembaca. ( Eko Prasetyo / Tribunjambi.com )