Jadi Pusat Pandemi Covid-19, China Malah Tak Ikut Ambil Bagian dari Skema Distribusi Vaksin Covid-19

Kini, sudah ada sekitar 156 negara bergabung dengan skema global untuk pendistribusian vaksin Covid-19

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Shutterstock via Kompas
Ilustrasi vaksin Covid-19 

"Covax akan memberikan kepada dunia portofolio kandidat vaksin terbesar dan paling beragam," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada briefing virtual, Senin kemarin.

"Ini bukan amal, ini untuk kepentingan terbaik setiap negara."

"Kami tenggelam atau berenang bersama. Ini bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan, ini adalah hal yang cerdas untuk dilakukan," tegasnya, dikutip dari SCMP, Selasa (22/9/2020).

Dengan beberapa negara kaya yang enggan menggunakan Covax.

Rencana tersebut telah menyoroti tantangan untuk mendistribusikan vaksin secara adil di seluruh negara kaya dan miskin.

Aliansi vaksin berharap, 38 negara kaya lainnya bergabung dalam inisiatif ini dalam beberapa hari mendatang.

Diketahui, aliansi ini telah menerima komitmen sebesar US $ 1,4 miliar (Rp 14.500 triliun) untuk penelitian dan pengembangan vaksin.

Tetapi pihaknya masih membutuhkan US $ 700 juta hingga US $ 800 juta.

Aliansi tersebut tidak mengatakan negara mana yang memberikan pendanaan namun tidak berencana mengambil pasokan vaksin dari skema tersebut.

Prancis dan Jerman mengatakan mereka akan mencari potensi vaksin hanya melalui skema pengadaan bersama Eropa.

Lebih dari 150 vaksin potensial sedang dikembangkan dan diuji secara global, dengan 38 diujicobakan pada manusia.

(Tribunnews.com/Maliana)

VIDEO Viral Pabrik Aqua Kebanjiran, Bagaimana Kualitas Airnya? Netizen: Itu Galonnya Pada Ngambang

Jusuf Kalla Ungkap Perbedaan Masa Presiden SBY dengan Jokowi, Helmy Yahya Sampai Bilang Begini

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved