Kondisi Terkini Menag Fachrul Razi, Positif Corona, Frekuensi Pertemuan dengan Jokowi
Menag tidak menggelar rapat tatap muka langsung dengan Presiden dalam beberapa waktu belakangan.
Misalnya, munculnya batuk kering, sesak napas, demam, meriang, sakit otot, sakit tenggorokan, hingga kehilangan kemampuan indra penciuman.
Di samping itu, kita juga mendengar adanya gejala dalam bentuk ruam kulit yang aneh, tanda dari kuku kaki, dan bahkan konjungtivis atau mata merah.
Namun, ada sejumlah gejala yang baru saja terungkap belakangan, berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman para dokter yang menangani kasus tersebut.
Melakukan pemeriksaan dan mencari bantuan profesional memang merupakan langkah yang paling tepat ketika kita merasakan gejala yang mengganggu.
Namun mengetahui gejala-gejala yang muncul juga bisa menjadi cara untuk melindungi diri sendiri.
1. Silent hypoxia
Gejala aneh ini bahkan mengejutkan bagi sebagian dokter yang sudah berpengalaman puluhan tahun.
Gejala ini membuat pasien menderita infeksi paru-paru kronis, dengan tingkat oksigen yang sangat rendah.
Namun, tidak ada masalah pernapasan sama sekali.
Dalam sebuah opini yang ditulis untuk New York Times, Richard Levitan, MD, menjelaskan lebih dalam tentang hal ini.
Dia mengatakan, kebanyakan pasien dengan kondisi tersebut dilaporkan sakit selama seminggu atau lebih dengan gejala demam, batuk, sakit perut dan kelelahan, tetapi napas mereka menjadi pendek di hari mereka datang ke rumah sakit.
"Pneumonia mereka jelas telah berlangsung selama berhari-hari, tetapi saat mereka merasa harus pergi ke rumah sakit, mereka seringkali sudah dalam kondisi kritis," ungkap dia.
2. Pembekuan darah dan stroke
Salah satu gejala Covif-19 yang terkadang mematikan berkaitan dengan pembekuan darah yang tidak normal.
Ahli radiologi intervensi Yale Medicine yang berspesialisasi dalam prosedur jantung yang dipandu gambar, Hamid Mojibian, MD memberikan penjelasannya.