Dede Martino Ciptakan Canting Elektrik, Membuat Batik Jambi Semakin Mudah

Canting adalah sebuah alat berbahan tembaga atau bambu yang digunakan untuk mengambil cairan lilin panas untuk membuat pola batik.

Penulis: Nurlailis | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Nurlailis
Canting elektrik hasil kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Pelayangan, Seberang Kota Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Canting adalah sebuah alat berbahan tembaga atau bambu yang digunakan untuk mengambil cairan lilin panas untuk membuat pola batik.

Cairan lilin panas ditempatkan di sebuah wadah besar yang diletakkan dekat dengan posisi perajin untuk memudahkan pengambilan.

Selama ini proses produksi batik di Kota Jambi masih menggunakan alat-alat sederhana, dan membutuhkan waktu yang cukup lama  padahal kriteria alat merupakan salah satu kriteria untuk menghasilkan produksi batik yang baik.

Agar Batik Jambi tetap terjaga, maka  diterapkan teknologi tepat guna pada alat yang digunakan untuk membatik. Alat tersebut harus bisa menyederhanakan kerumitan dalam membatik dan juga mudah diterima oleh masyarakat.

Warga Bangko Tergeletak di Dekat Swalayan Melati, Kejang-kejang, Warga Tak Berani Mendekat

Promo KFC dan McDonalds September 2020 - 5 Potong Ayam Mulai Rp 59.091 atau Big Mac McFlavor Set

Dosen Universitas Jambi, Ir. Dede Martino yang juga dikenal sebagai Technopreneur, sebelumnya telah membuat canting elektrik untuk memudahkan proses pembuatan batik.

Saat ini ia mengenalkan kembali canting elektrik modifikasi terbaru, pengembangan seri sebelumnya yang sudah disosialisasikan ke masyarakat pada 2019 lalu.

“Cara kerja canting elektrik ini sama seperti edisi sebelumnya, saat uji coba, pembatik bisa mengerjakan satu kain bertiga dan biasanya satu kain satu orang. Dalam segi waktu lebih efisien dan cara pengerjaannya pun lebih praktis tidak memerlukan kuali pemanas karena lilin malam bisa langsung diisi ulang dalam canting elektrik,” paparnya, Jumat (18/9).

Pembaharuan ini hanya memerlukan waktu seminggu. Berdasarkan masukan dari masyarakat cantingnya sudah dimodifikasi dan ini fitur terbaru. Keterbaruan canting elektrik modifikasi ini menggunakan listrik 12 volt, kemungkinan pengguna untuk kesetrum sangat kecil sekali bahkan tidak ada.

Waktu pengerjaan saat membatik jauh lebih singkat dan tidak lagi membutuhkan kompor untuk pemanas malam.

“Harapannya teknologi terbaru ini bisa membantu perajin dan bisa berkontribusi dalam melestarikan budaya warisan leluhur khas Jambi, Batik Jambi,” ungkapnya.

Canting elektrik ini merupakan hasil kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Pelayangan, Seberang Kota Jambi. Selain dilaksanakan oleh dosen Fakultas Pertanian yang memang sudah dikenal sebagai Technopreneur, Ir. Dede Martino, M.P. juga dibantu anggota tim berasal dari berbagai bidang ilmu dari Fakultas pertanian, Fisika, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu Ir. Ardiyaningsih Puji Lestari, MP. , Linda Handayani, M.Si , dan Dian Mala Fithriani Aira, SE, M.S.M. (lai)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved