Ahli Forensik Beberkan Perbedaan Seseorang Meninggal Dunia karena Dibunuh dan Bunuh Diri, Ternyata
Hal tersebut menjadi salah satu indikasi yang membedakan seseorang dinyatakan meninggal akibat dibunuh atau bunuh diri.
TRIBUNJAMBI.COM - Para ahli menjelaskan bahwa bunuh diri tidak muncul seketika.
Tapi kebanyakan sudah didahului oleh tindakan percobaan bunuh diri sebelumnya.
Dilansir dari Tribun Jateng hal tersebut menjadi salah satu indikasi yang membedakan seseorang dinyatakan meninggal akibat dibunuh atau bunuh diri.
"Kalau bunuh diri sering kali ada upaya percobaan sebelumnya.
• Sersan Badri Nyamar 1 Tahun, Malah Disuruh Sembunyikan Istri Musuh
• VIRAL Wanita ini Menikah 12 Kali Dalam Waktu 6 Tahun, Setelah Malam Pertama Sang Pria Dibikin Emosi
Misal kalau dia bunuh diri dengan cara mengiris arteri di pergelangan tangan, maka di sekitarnya seringkali tampak luka percobaan sebelumnya," kata Dokter Forensik RSUP Dr Kariadi, dr. Sigid Kirana LB,Sp.FM(K), Sabtu (13/9).
Hal tersebut disebabkan karena lebih ke arah psikologis.
Karena pada saat awal, pelaku masih ada keraguan untuk melakukan bunuh diri sehingga muncul upaya semacam coba-coba terlebih dahulu.
Lalu bagaimana untuk kasus bunuh diri yang dilakukan dengan cara lain, seperti gantung diri atau meminum racun?
Dokter Sigid Kirana menjelaskan hal tersebut atau upaya coba-coba mungkin saja ada.
Namun, masalahnya tidak semua upaya percobaan selalu tampak pada pemeriksaan forensik.
Sepengalaman dr. Sigid Kirana, banyak kasus bunuh diri yang dilakukan dengan cara gantung diri atau meminum racun.
Alasannya mungkin karena cara tersebut dianggap paling mudah.
"Yang paling sering gantung diri dan minum racun, tapi kemungkinan karena cara itu mudah dilakukan.
Kalau mengiris arteri di pergelangan tangan agak seram karena banyak darah yang keluar.
• Lagi Asik Layani Pelanggan di Kamar Mandi, Pemandu Kaget Tiba-tiba Pintu Digedor, Dapat Tip Segini
• VIRAL Penampakan Surat Keterangan Bebas Terlibat PKI Ditemukan dari Pembungkus Bumbu Belanjaan
Orang kan kalau lihat darah sudah takut duluan," imbuhnya.
Bagi manyarakat yang mendapati kasus bunuh diri, yang terpenting dan utama adalah melakukan pemeriksaan, apakah korban sudah meninggal atau belum.
Jika belum, maka segera beri pertolongan pertama.
"Misal korban gantung diri, kalau belum meninggal segera diturunkan, siapa tahu masih bisa kembali lagi.
Setelah itu segera bantuan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan tentu saja lapor ke polisi bila korban sudah meninggal," jelasnya.
dr. Sigid Kirana menambahkan, terpenting jangan merusak Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Sebab siapa tahu korban tersebut tidak meninggal karena bunuh diri.
"Misal banyak orang datang, lihat-lihat, foto-foto demi konten, siapa tahu itu bukan bunuh diri.
Contoh paling gampang masalah jejak kaki, kalau banyak yang lihat kan jadi banyak jejak kaki di TKP.
Hal itu akan menyulitkan polisi untuk melakukan penyelidikan," imbuhnya. (tim)
SUMBER: Tribun Jateng
• One Piece Chapter 991, Ramalan Hawkins Untuk Luffy? Tantangan Luffy Saat Naik ke Pundak Onigashima
• Update Terbaru Kasus Virus Corona Covid-19 di Dunia, India dan Brazil Semakin Meningkat, AS Nomor 1