WASPADA! Pria Nyamar jadi Wanita Untuk Video Call Seks Lalu Peras Korban hingga Rp 12 Juta
Peristiwa ini terjadi di Riau, dengan pelaku yang nyamar jadi wanita kemudian mencari korban yang mau video call seks.
TRIBUNJAMBI.COM, RIAU - Waspada modus pemerasan dengan berpura-pura tawarkan jasa Video Call Seks.
Peristiwa ini terjadi di Riau, dengan pelaku yang nyamar jadi wanita kemudian mencari korban yang mau video call.
Seorang pria berinisial PR (23) menyamar menjadi wanita untuk menipu orang agar mau rekaman video call seks dengannya.
• Ditusuk Saat Ceramah, Syekh Ali Jaber: Separo Pisau Masuk, Saya Sendiri yang Mencabutnya
PR lalu memeras korbannya hingga mengalami kerugian Rp 12 juta.
Kini Tim Subdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau menangkap PR.
Ia mengatakan, pelaku melakukan pemerasan terhadap seorang pria berinisial FM hingga mengalami kerugian hingga Rp 12 juta.
• Hasil MotoGP San Marino 2020 dan Update Klasemen MotoGP, Franco Morbidelli Juara
Dalam melancarkan aksi kejahatannya, kata Darul, pelaku menyamar sebagai perempuan di media sosial Facebook.
Pelaku memasang foto profil dan akun Facebook nama wanita.
"Pelaku mengajak korban berkenalan di Facebook. Karena korban menyangka itu seorang perempuan, sehingga korban merasa tertarik," kata Darul.
• Pakai Kipas Angin Semalaman Buruk Bagi Kesehatan, Dampaknya Bagi Tubuh Bisa Fatal
Setelah beberapa hari berkomunikasi, lanjut dia, pelaku mengajak korban beralih chatting di WhatsApp.
Pelaku kemudian mengajak korban video call seks lewat WhatsApp. Namun, tanpa korban sadari video tersebut direkam oleh pelaku.
"Setelah merekam video call seks, lalu pelaku mengancam akan menyebarkan video tersebut ke media sosial," kata Darul.
Pelaku, sambung dia, mulai memeras korban. Pelaku awalnya meminta dikirimi uang Rp 3 juta pada 29 Juli 2020.
Pada hari yang sama, pelaku kembali meminta uang Rp 3 juta dan dikirimi juga oleh korban.
• Benarkah Ketombe Menyebabkan Rambut Rontok? Ternyata Ini Penyebab Rambut Rontok
Aksi pemerasan itu terus berlanjut. Karena korban sudah merasa dirugikan akhirnya melapor ke Polda Riau.