Kasus Covid-19 di India Tembus 4,65 Juta, Pandemi Menyebar hingga Kawasan Pedesaan
Lonjakan kasus virus corona tertinggi di dunia terjadi di India , dalam dua hari berturut-turut.
TRIBUNJAMBI.COM - Lonjakan kasus virus corona tertinggi di dunia terjadi di India , dalam dua hari berturut-turut.
Kementerian Kesehatan India mencatat, hingga Sabtu (12/9/2020) siang, terdapat 97.570 kasus baru.
Dengan total kasus Covid-19 di India mencapai lebih dari 4,65 juta jiwa, India menjadi negara yang terkena dampak terburuk kedua di dunia akibat virus corona.
Namun, angka pertambahan virus corona di India lebih cepat daripada negara lain.

Sebab, kini penambahan kasus telah menyebar melalui daerah perkotaan hingga pedesaan.
Dikutip dari CNA, di antara beberapa negara bagian di India, Maharashtra menjadi negara bagian yang sangat terdampak akibat Covid-19.
Kini, total kasus yang dikonfirmasi di Maharashtra mencapai angka 1 juta pada Jumat (11/9/2020) malam.
Hal ini menjadikan Maharashtra sebagai negara bagian atau provinsi pertama di dunia yang melewati batas satu juta jiwa.
Jika negara bagian yang terkaya di India itu diibaratkan sebagai sebuah negara, maka itu akan menyaingi Rusia.
Sehingga Maharashtra bisa menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona tertinggi keempat di dunia.

Pejabat dan ahli pemerintah menjelaskan, beberapa penyebab terus meningkatnya kasus di Maharashtra dan negara bagian lain di India.
Menurut mereka, kemungkinan besar akibat dari kegiatan ekonomi yang telah dimulai kembali.
Adanya beberapa festival lokal yang diadakan tanpa protokol kesehatan turut jadi 'penyumbang'.
Hingga banyaknya warga yang mengalami kelelahan mental akibat terlalu lama lockdown.
Adapun penyebab kelelahan akibat lockdown bisa memicu stres berat lantaran sulitnya keuangan dan kecemasan.
Banyak ahli kesehatan di India yang buka suara atas lonjakan kasus yang terus meninggi.
Seperti seorang profesor biostatistik dan epidemiologi di Universitas Michigan, Bhramar Mukherjee.
"Saya sangat kecewa dengan situasi pandemi di India," ujar Bhramar Mukherjee, yang kerap melacak situasi Covid-19 India dengan cermat, melalui akun Twitter-nya.
"Ini semakin buruk setiap minggu tetapi sebagian besar bangsa tampaknya telah membuat pilihan untuk mengabaikan krisis ini," katanya.
Sebelumnya diketahui, pemerintah India telah meningkatkan kemampuan pengujiannya dengan lebih dari satu juta pengujian setiap hari.
Oleh sebab itu, hal tersebut merupakan salah satu alasan lonjakan dalam kasus harian.

Namun menurut laporan, sistem perawatan kesehatan masyarakat di India sangat tidak memadai dan infrastrukturnya pun rusak.
Padahal, selama beberapa dekade, pemerintah telah menghabiskan lebih dari 1 persen dari PDB untuk perawatan kesehatan masyarakat.
Oleh sebab itu, dua pertiga populasi di India bergantung pada perawatan medis swasta yang mahal.
Namun penyakit ini dapat menguras tabungan dan mendorong keluarga ke dalam jurang kemiskinan.
Orang miskin adalah kelompok yang paling rentan di masa-masa sulit ini, sebab pandemi telah membuat hidup mereka semakin sulit.
Terlebih bagi mereka yang bekerja di sektor informal, yang merupakan hampir 80 persen dari populasi pekerja di negara itu.
(Tribunnews.com/Maliana)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tambahan Kasus Corona di India Hampir 100 Ribu dalam Sehari, Ini Penyebabnya, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/09/12/tambahan-kasus-corona-di-india-hampir-100-ribu-dalam-sehari-ini-penyebabnya?page=all